Menjadi guru bukan berarti berhenti belajar, atau tugas berganti hanya mendidik dan mengajar. Kekhawatiran tida berkembag atau hilangnya ilmu yang sudah dimiliki sering kali saya alami.
Sedangkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan dan pengembangan proefesi sulit didapatkan karena lokasi megajar yang sangat jauh. Melalui program Guru Penggerak ini saya kembali memiliki kesempatan belajar dan mendapatkan engetahuan-pengetahuan baru yang akan sangat bermanfaat bagi guru di sekolah.
Mempelajari kembali Filosofi Pengajar Ki Hajar Dewantara dan memahami relvansinya degan situasi pendidikan saat sekarang menjadi suatu hal yang sangat menyenangkan. “Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karasa, tut wuri handayani”, sudah menjadi semboyan pendidikan Indonesia.
Filosofi yang mengajarkan kita bahwa seorang guru harus bisa menjadi teladan, memberi motivasi serta memberikan dukungan. Peran ini semakin dibutuhkan oleh murid dalam menghadapi perubahan proses pembelajaran selama masa pandemi. Guru menunjukan teladannya dengan menyesuaikan proses pembelajaran dengan situasi dan keadaan.
Menunjukan sikap positif dalam menghadapi perubahan, memberikan motivasi kepada murid menjadi hal yang sangat penting karean banyak murid yang tertekan dan stress menghadapi situasi pandemi. Guru juga harus senantiasa memberi dukungan hingga motivasi belajar murid senantiasa terjaga.
Berada di sekolah sebagai seorang pemimpin pembelajaran guru senantiasa dituntut membuat keputusan, Keputusan –keputusan yang berpihak kepada murid. Keberpihakan kepada murid menjadi salah satu tujuan pendidikan yang bersama-sama harus kita capai.
Pengambilan keputusan biasanya didasari oleh nilai-nilai yang diyakini oleh guru, seperti nilai kebajikan, nilai kebersamaan, nilai toleransi serta keadilan dan lain-lain. Biasanya nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat juga ikut menengaruhi keputusa yang dibuat oleh guru.
Dalam pembuatan keputusan yang baik biasanya kita akan mempertahankan nilai-nilai yang kita yakini dan berusaha untuk mengikuti prinsip-prinsip yang selama ini kita yakini. Sehingga keputusan yang kita buat mencerminkan pribadi dan nilai-nilai yang kita yakini.
Pada akhirnya keputusan-keputusan guru akan memberi dampak pada murid maupun pada lingkugan sekolah dimana guru itu mengajar. Komunikasi dan diskusi bersama rekan guru di sekolah dapat menbantu kita mengenali dampak-dampak yang mungkin muncul dari keputusan yang dibuat.
Salah satu langkah yang dapat kita lakukan untuk mengetahui dampak sosial maupun emosional atas keputusan dengan menjalankan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
Tahapan pengujian benar atau salah memberikan gambaran jelas akan dampak yang mungkin muncul, dibantu dengan merefleksikan kembali keputusan yang kita buat. Dengan merefleksikan kita bisa mengetahui dampak dari keputusa yang kita buat sehingga kita dapat mengantisipasi hal tersebut.