Mohon tunggu...
Kevin Ivan
Kevin Ivan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perubahan Iklim Dilihat dari Kacamata Masalah Sosial dan Gerakan Sosial

2 Desember 2017   16:30 Diperbarui: 2 Desember 2017   16:36 1536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam beberapa tahun terakhir, perubahan ikim menjadi permasalahan sosia di seluruh dunia. Global warming atai pemanasan global meruapakan peningkatan suhu atau rata-rata temperatur di permukaan bumi sebagai dampak dari efek rumah kaca dimana panas bumi terperangkap, efek rumah kaca sendiri terdiri dari beberapa macam penyebab seperti gas emisi dari karbondioksida di atmosfer karena asap kendaraan bermotor, polusi udara dari pabrik atau industri dan kebakaran hutan.

Global warming dari sudut pandang sosiologi, dinilai bukan hanya permasalahan lingkungan saja, dunia ini terbentuk dari hasil konstruksi manusia. Global warming dikonstruksikan oleh para aktor sosial yang mempunyai pearuh di tatanan sosial dunia ini. Global warming kemudian dilegitimasi oleh para pembuat kebijakan, yang pada akhirnya dibantu oleh para ilmuwan dalam memberikan bukti dan data secara ilmiah. Dari sudut pandang sosiologi bahwa global warming merupakan kontruksi sosial maka ada beberapa spekulasi yang dilakukan oleh gerakan konservatif mengatakan bahwa:

  • Mengangap bahwa global warming merupakan suatu kesalahan atau kelemahan yang belum ada kepastiannya
  • Global warming memiliki tujuan lain untuk mendapatkan keuntungan
  • Jika kebijakan-kebijakan di tegakkan terkait isu global warming di seluruh dunia maka akan membentuk kekuasaan pada organisasi tertentu.

Atas dasar gerakan-gerakan yang terbentuk tersebut menimbulkan keraguan pada masyarakat yang ada di seluruh dunia untuk mendukung  kebenaran dari global warming itu sendiri.

Artikel ini akan membahas bagaimana gerakan konservatif yang ada di Amerika Serikat dalam menghadapi global warming dengan menggunakan pendekatan konstruksi sosial dan melihat dari perbedaan pandangan antara permasalahan sosial yang ditimbulkan dari global warming dengan pandangan terhadap gerakan sosial.

Pembenaran Terhadap Global Warming Sebagai Suatu Masalah

Pada awal tahun 1990-an para ilmuwan sosial mulai mempelajari bagaimana kekuatan sosial  dan politik yang mengkontruksi global warmingagar dapat disahkan sebagai permasalahan sosial. Tuntutan terkait global warmingmengungatkan pengaruhnya dengan menggunakan media. Ide tuntunan mengenai global warmingkemudian dinilai sebagai pendekatan ekonomi-politik. 

Kita dapat melihat pada organisasi pemerintahan dalam menerapkan isu mengenai global warmingselain memperdebatkan memperdebatkan permasalahan regulasi juga memperdebatkan permasalahan pembiayaan proyek yang mungkin akan dilaksanakan.

Global warmingdipandang tidak hanya sebagai isu lingkungan tetapi juga didalamnya ada unsur ekonomi. Seharusnya global warmingmerupakan suatu isu yang harus dikaitkan dengan permasalahan sosial. Maka yang menjadi tujuan utama adalah bagaimana agar menjadi perhatian seluruh warga di bumi dan bagaimana solusinya. 

Kerangka berpikir yang melandasi pandangan dari gerakan sosial berbeda dengan kerangka berpikir yang melandasi pada cara pandang mereka yang yang menganggap global warming sebagai permasalahan sosial. Gerakan sosial lebih melihat pada profit yang didapat dari isu pemanasan global ini sedangkan yang seharusnya terjadi adalah bagaimana cara untuk mengubah sikap, kebiasaan dan perilaku orang dalam menghadapi global warming itu sendiri.

Masalah Sosial dan Gerakan Sosial

Seorang ilmuwan sosiolog bernama Maus memberikan ilustrasi bagaimana kelompok yang berorentasi pada masalah sosial melakukan pendekatan kepada mereka yang memiliki kebiasaan merokok pendekatannya lebih kepada mengubah perilakunya yang didukung oleh sistem dan mereka yang berkepentingan seperti mengklaim bahaya merokok kepada otoritas yang berpengaruh

contohnya pemerintah dengan segala kuasa yang dimiliki oleh mereka yang mengklaim sedangkan gerakan sosial lebih kepada bagaimana gerakan anti merokok diterapkan melalui berbagai nilai yang disebarluaskan dengan tujuan mendapatkan dukungan yang lebih besar.

Konsep mengenai "Klaim" atau gugatan/tuntutan berfungsi pada orientasi masalah sosial, sedangkan konsep "framing"atau pembingkaian suatu nilai tertentu befungsi pada orientasi gerakan sosial. Konsep klaim digunakan untuk mendekatkan diri kita terhadap masalah sosial, pendekatannya adalah konstruksionis. Konsep klaim juga dapat kita temui pada buku-buku penelitian mengenai masalah sosial. Sedangkan, konsep gerakan frame dan proses framing kita dapat temukan pada penelitian gerakan sosial.

Referensi:

McCright, A.M., R.E. Dunlap (2000). "Challenging globa warming as a social problem: An analysis of the conservative movement's counter-claims." Social Problems: Vol. 47, No. 4. (Nov., 2000), pp. 499-522). Berkeley: University of California

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun