Cara berdamai dan meninggalkan perasaan galau.
Sebenarnya tidak ad acara pasti yang dapat dilakukan untuk mengatasi perasaan galau, hal ini dikarenakan setiap orang memiliki kekuatan perasaan dan kebiasaan yang berbeda -- beda. Cara yang paling sering dilakukan oleh Generasi Z untuk meninggalkan rasa galaunya adalah healing, yaitu melakukan kegiatan yang digemari atau mengunjungi tempat yang indah dan sesuai dengan kegemaran penderita. Namun berikut ini ada beberapa cara yang dapat menjadi opsi untuk melepaskan rasa galau.
- Meningkatkan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Bercerita kepada orang yang tepat (yang dipercaya atau yang dianggap pernah mengalami hal yang serupa)
- Menghabiskan waktu bersama orang -- orang terdekat.
Kesimpulan dan Saran
Perasaan galau dapat menyerang siapa saja. Sebenarnya gejala galau bisa dengan mudah kita pahami melalui perilaku dari penderita galau itu sendiri. Pandangan orang yang menganggap galau adalah perilaku yang berlebihan sebenarnya juga tidak bisa disalahkan, karena setiap orang memiliki kekuatan perasaan yang berbeda -- beda. Namun, masih belum banyak orang yang menyadari bahwa pengaruh galau bisa menjadi sebuah virus dalam kehidupan kita. Terkadang pengaruh dari perasaan ini tidak dapat disadari pertumbuhannya karena penderita bisa jadi terlalu larut dalam perasaan galau itu sendiri. Pengaruh yang tidak bisa diperkirakan ini perlu perhatian dan penyelesaian yang tepat agar galau tidak menjadi pembunuh bagi seseorang.
Generasi Z harus lebih peka terhadap pertumbuhan rasa galau baik pada dirinya dan orang -- orang terdekatnya. Pasalnya, terkadang penderita galau memerlukan orang lain untuk menemani masa berdamainya dengan perasaan yang menyiksanya itu. Dalam Bahasa sederhananya, kita harus bisa lebih peduli terhadap penderita galau agar tidak menjadi hal negatif yang lebih besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H