Pengaruh Rasa Galau terhadap Produktivitas Generasi Z

PENGARUH RASA GALAU TERHADAP PRODUKTIVITAS GENERASI Z

Lolita Novia Putri | D3 Keperawatan |Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Abstrak

Galau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) meruapakan sebuah kata yang memiliki arti perasaan yang tidak karuan atau kacau. Galau seringkali di ungkapkan oleh seseorang Ketika ia merasa hal yang tidak bertentangan atas pikirannya. Perasaan ini biasanya digambarkan dengan sikap yang murung dan sedih dari seseorang. Namun, pada Generasi Z perasaan galau menjadi gambaran perasaan kecewa dan sakit hati yang diakibatkan oleh kegagalan hubungan percintaan. Di samping itu, tekadang galau kerap dianggap sebagai sesuatu yang berlebihan, sehingga banyak yang menganggap remeh terhadap pengaruh dari perasaan ini.

Kata Kunci : Galau, Cara Mengatasi Galau, Generasi Z

• Pendahuluan 

Ditengah kehidupan Generasi Z, perasaan galau menjadi sebuah perbincangan yang tak jarang ditemui. Berbagi cerita dengan teman atau sahabat mengenai peristiwa kecewa yang dialami oleh seseorang menjadi salah satu tolak ukur dari timbulnya perasaan galau pada seseorang. Namun setiap orang memiliki cara yang berbeda -- beda dalam menyelesaikan perasaan galaunya sesuai dengan kepribadian dan kebiasaan masing -- masing. Terkadang suatu perilaku yang dianggap bisa menyelesaikan rasa galau oleh orang lain belum tentu juga berlaku pada diri kita, bahkan dalam beberapa kasus saran yang diberikan oleh orang lain terhadap penderita galau dapat menjadi pemicu rasa galau menjadi lebih dalam dan menyakitkan.

Rumusan Masalah 

• Bagaimana rasa galau timbul pada seseorang?
• Apa pengaruh perasaan galau pada tingkat produktivitas seseorang?
• Bagaimana cara mengatasi perasaan galau?

Tujuan 

• Pembaca dapat memahami gejala timbulnya perasaan galau.
• Pembaca dapat mencegah pengaruh negatif dari rasa galau pada tingkat produktivitasnya.
• Pembaca dapat mengatasi perasaan galau sesuai dengan kebiasaan yang dimiliki.

• Metode Penelitian 

Dalam penulisan artikel ini, penulis menerapkan beberapa metode yang hasilnya tertuang dalam isi artikel ini. Dengan metode yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat mencakup rata -- rata perihal yang bersangkutan dalam judul penulisan artikel ini. Metode yang dilakukan oleh penulis dianataranya :

• Penyimpulan dan analisis dari pengalaman yang dialami oleh penulis.
• Mengumpulkan dan menganalisis keterangan dan pengalaman dari orang terdekat penulis.
• Analisis dari konten yang muncul di social media penulis.

• Pembahasan 

Penyebab timbulnya rasa galau

Rasa galau biasanya timbul dari peristiwa yang bertentangan dengan perasaan seseorang. Peristiwa ini biasanya menyebabkan rasa kecewa atau sakit hati sehingga membuat penderita merasakan sedih dan murung. Perasaan galau biasanya ditandai dengan rasa nyeri pada dada, tangis yang muncul secara perlahan atau memberontak secara tiba -- tiba, merasa cemas dan gelisah, bahkan dalam beberapa kasus galau dapat menyebabkan insomnia pada seseorang.

Pada Generasi Z, faktor penyebab timbulnya perasaan galau yang paling banyak terjadi adalah dikarenakan adanya kegagalan dalam hubungan percintaan. Perasaan yang di taruh terlalu dalam pada seseorang akan menimbulkan resiko yang besar pula. Resiko tersebut akan terjadi apabila seseorang yang telah diberikan perasaan yang teramat dalam kemudian meninggalkan, akan langsung menyebabkan rasa galau memberontak dari dalam pikiran. Keadaan ini akan semakin parah jika penyebab perginya seseorang yang dicintai itu dikarenakan adanya suatu hal yang menyakitkan, contohnya adanya orang ketiga dalam hubungan, perilaku kasar atau tidak semestinya dari salah satu pihak, hilangnya rasa sayang dalam hubungan, dan lain -- lain sesuai dengan tolak ukur kekuatan perasaan seseorang.

Pengaruh perasaan galau terhadap tingkat produktivitas

Beberapa gejala dan perilaku yang disebutkan diatas masih dapat dikatakan menjadi hal yang wajar ketika sesorangan mengalami perasaan galau. Di samping itu terdapat pengaruh yang lebih berbahaya ketika seseorang mengalami perasaan galau. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan metode yang telah disebutkan, penderita galau mengalami perubahan mood yang signifikan. Mayoritas ketika seseorang mengalami galau, mereka seakan tidak semangat untuk melakukan aktivitas, tak jarang orang yang memaksakan aktivitasnya ketika sedang dibawah pengaruh rasa galau akan melakukan kesalahan pada aktivitas yang ia lakukan.

Penderita galau tak jarang merasa bahwa dunia yang ia miliki hilang begitu saja seiring dengan hilangnya seseorang yang ia cintai. Merasa tidak memiliki harapan dan semangat hidup juga kerap dirasakan oleh penderita, memang hal ini seakan berlebihan untuk dimengerti, namun memang ini lah yang terjadi. Seseorang dengan perasaan galau yang amat mendalam biasanya menderita dengan waktu yang cukup lama. Kekhawatiran yang muncul adalah ketika pederita tak kunjung dapat berdamai dan meninggalkan perasaan galaunya. Dalam keadaan yang paling buruk, perasaan galau tidak lagi berpengaruh pada tingkat produktivitas seseorang, melainkan bisa saja menjadi racun dan pembunuh yang tidak berwujud. Tak jarang kita temui berita tentang kasus bunuh diri yang diakibatkan oleh perasaan galau yang tidak kunjung usai.