Pada saat ini, tidak hanya lahan di perkotaan saja yang sudah terbatas tetapi lahan pedesaan pun sudah mulai terbatas karena pembangunan jalan dan bangunan lainnya, sehingga masyarakat di desa muali kekurangan ruang untuk kegiatan bercocok tanam bunga hias maupun sayuran.Â
Teknologi dan pengetahuan yang semakin meningkat, terciptalah sistem inovasi pertanian baru yaitu menanam dengan sistem tanam ke atas yaitu sering disebut dengan sistem Vertikultur. Sistem vertikultur merupakan solusi atau jawaban bagi yang berminat dalam budidaya tanaman namun memiliki ruang atau lahan terbatas.
Oleh karena itu mahasiswa KKN Tim Dusun Gadingan Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW mengadakan kegiatan menanam tanaman hias dan sayur denga sistem vertikultur bersama dengan Ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Dusun Gadingan, Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
MENGENAL VERTIKULTUR
Dalam dunia pertanian vertikultur diartikan sebagai budidaya tanaman dengan cara bertingkat atay tersusun vertikal baik indoor maupun outdoor.Â
Tujuan utama teknik vertikultur adalah memanfaatkan lahan sempit seoptimal mungkin. Bercocok tanam secara vertikultur sebenarnya tidak jauh berbeda dari bercocok tanam di kebun maupun diladang. Mungkin sekilas vertikultur terlihat sangat rumit, namun sebenarnya sangat sederhana.Â
Vertikultur membuat lahan 1 meter yang biasanya hanya dapat ditanamani 5 batang tanaman menjadi mampu untuk menanam 20 batang tanaman. Dengan begitu, vertikultur menjadi alternatif bagi para penggemar tanaman hias dan sayur yang kesulitan bercocok tanam akibat keterbatasan lahan yang sempit.Â
Tanaman yang digunakan untuk vertikultur tidak dapat sembarang tanaman, untuk itu terdapat beberapa ktiteria yaitu, tanaman yang berumur pendek dan berakar pendek yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuannya.
Sasaran dari kegiatan vertikultur yang di adakan mahasiswa KKN adalah ibu - ibu PKK dusun Gadingan, Desa Ngrapah. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi pengenalan vertikultur kepada ibu -- ibu PKK dusun Gadingan dirumah Ibu Dusun yang bernama Atik Zuliani, kegiatan sosialisasi dilakukan pada Selasa,13 November 2018 yang diikuti oleh 19 ibu -- ibu PKK.Â
Progam sosialisasi vertikultur bertujuan untuk memperkenalkan kepada ibu -- ibu PKK tentang bagaimana cara menanam secara vertikultur yaitu menanam secara vertikal dilahan sempit.Â