Mohon tunggu...
Nature

Agric School, Bercocok Tanam Tanpa Takut Kotor Bersama Siswa SDN 02 Rapah

25 November 2018   13:07 Diperbarui: 27 November 2018   19:01 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antusiasme Guru SDN 02 Rapah Mengikuti Kegiatan Hidroponik (Sumber: Dokumen Pribadi)

Menularkan kegemaran bercocok tanam sejak dini sangat penting bagi anak-anak, mengingat bahwa sekarang ini minat generasi muda pada pertanian semakin menurun. 

Mindset bahwa pertanian itu kotor biasanya tidak berlaku di kalangan anak-anak karena mereka memiliki kecenderungan untuk "berani kotor". Meskipun demikian, ada baiknya jika mereka juga diajarkan teknik lain bercocok tanam yang bersih. 

Melihat peluang tersebut, mahasiswa KKN Tim Dusun Gadingan, Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana bekerjasama dengan Kepala Sekolah SD Rapah 02 di Desa Ngrapah mengadakan program Agric School. Program ini adalah suatu kursus singkat sehari yang mengajarkan siswa-siswi kelas 1, 2 dan 3 untuk bercocok tanam melalui teknik hidroponik.

Teknik bertani yang bersih

 Hidroponik pada dasarnya merupakan metode bercocok tanam dengan menggunakan media selain tanah. Metode ini tentu akan merombak mindset mayoritas anak-anak yang mengira bahwa menanam selalu dilakukan di tanah, di kebun, ataupun di sawah. 

Menanam dengan metode hidroponik mempunyai beberapa kelebihan diataranya tidak membutuhkan lahan yang luas, dapat ditanam kapanpun, dan dimanapun serta hemat air. Hidroponik tidak perlu disiram setiap hari, cukup mengganti air nutrisi 3 hingga 4 minggu sekali maka tanaman hidroponik dapat tumbuh.

Konsep Hidroponik Sistem Sumbu (Sumber: Google Images)
Konsep Hidroponik Sistem Sumbu (Sumber: Google Images)
Hidroponik yang diajarkan kepada siswa-siswa adalah hidroponik sistem Wick, yakni hodroponik dengan memanfaatkan sumbu (dari kain flanel) untuk membantu tanaman dalam menyerap air nutrisi dari wadah. Alat dan bahan yang diperlukan untuk pembuatan tanaman hidroponik dengan metode sumbu ini yakni: Botol plastik bekas, Sabut kelapa dan sekam, Pupuk NPK granul, Bibit tanaman sawi putih, Air , Gunting dan Kain flanel.

Respon siswa-siswi

Siswa siswi SD Rapah terlihat sangat antusias dengan kegiatan ini. Setiap kelompok berjumlah 10 anak didampingi 3 -- 4 mahasiswa dari KKN Tim Desa Ngrapah, Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW. 

Mereka sangat bergembira dan bersemangat dalam mempraktikan pembuatan tanaman. Pengenalan dan praktik hidroponik sederhana diawali dengan tahap penjelasan tentang hidroponik di dalam kelas oleh mahasiswa KKN Tim Dusun Gadingan, Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW disertai dengan pembagian botol hidroponik sederhana.

Penjelasan Tentang Hidroponik di Kelas (Sumber: Dokumen Pribadi)
Penjelasan Tentang Hidroponik di Kelas (Sumber: Dokumen Pribadi)
Setelah pemaparan singkat selesai, siswa-siswi berbaris menuju halaman depan kelas untuk mulai praktik pembuatan hidroponik dengan memasukan sabut kelapa dan sekam sebagai media tanam, memberi pupuk NPK granul dalam air sebagai nutrisi untuk tanaman dan menanam bibit sawi putih yang terakhir adalah siswa siswi menuliskan nama mereka pada botol hdiroponik dan mahasiswa KKN mengajarkan cara merawat tanaman dalam hidroponik agar tetap terjaga. 

Mereka dapat membuat dan mempraktikannya sendiri dirumah. salah satu siswa, Andra mengatakan dirinya mengaku senang dengan kegiatan menanam sayur dengan cara hidroponik, baginya ini pengalaman yang seru. "nanam sayurnya ini bagus bisa dibotol yang dikasih air, biasanya kan di tanah" cakapnya. 

Harapan dari mahasiswa KKN Tim Dusun Gadingan Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW adalah siswa siswi SD Rapah dapat memperoleh pengalaman baru tentang dunia pertanian khususnya menanam dengan cara hidroponik dan siswa siswi dapat menyukai kegiatan bercocok tanam.

Praktik Pembuatan Hidroponik Sederhana Siswa - Siswi SDN 02 Rapah (Sumber: Dokumen Pribadi)
Praktik Pembuatan Hidroponik Sederhana Siswa - Siswi SDN 02 Rapah (Sumber: Dokumen Pribadi)
Praktik Pembuatan Hidroponik Sederhana Siswa - Siswi SDN 02 Rapah ( Sumber: Dokumen Pribadi)
Praktik Pembuatan Hidroponik Sederhana Siswa - Siswi SDN 02 Rapah ( Sumber: Dokumen Pribadi)
Praktik Pembuatan Hidroponik Sederhana Siswa - Siswi SDN 02 Rapah ( Sumber: Dokumen Pribadi)
Praktik Pembuatan Hidroponik Sederhana Siswa - Siswi SDN 02 Rapah ( Sumber: Dokumen Pribadi)
Antusiasme Guru

Tidak hanya siswa siswi yang tertarik dengan kegiatan menanam sayur dengan hidroponik, tetapi guru -- guru SD Rapah 02 Desa Ngrapah pun ikut tertarik dan ikut dalam kegiatan menanam sayur dengan hidroponik. Para guru sangat antusias dan senang akan kegiatan hidroponik yang diadakan oleh mahasiswa KKN Tim Desa Ngrapah, Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW, karena menanam sayuran sawi putih, selada dan seledri tanpa harus kotor -- kotoran dengan tanah hal ini karena sayuran ditanam dengan cara hidroponik. Para guru juga terlihat sangat serius mempraktikkan cara menanam sayur dengan hidroponik yang diajarkan salah satu mahasiswa KKN dan mereka mengatakan ingin membawa pulang sabut kelapa serta sekam untuk menanam sayur secara hidroponik dirumah masing -- masing.

Antusiasme Guru SDN 02 Rapah Mengikuti Kegiatan Hidroponik (Sumber: Dokumen Pribadi)
Antusiasme Guru SDN 02 Rapah Mengikuti Kegiatan Hidroponik (Sumber: Dokumen Pribadi)
Antusiasme Guru SDN 02 Rapah Mengikuti Kegiatan Hidroponik (Sumber: Dokumen Pribadi)
Antusiasme Guru SDN 02 Rapah Mengikuti Kegiatan Hidroponik (Sumber: Dokumen Pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun