Selesai saya menayakan tentang skills kepada mahasiswi semester akhir itu, memicu saya bertanya beberapa pertanyaan terakhir kepada Yohana Lisma. "Lalu, bagaimana cara Yohana Lisma sebagai guru mendidik anak-anak sekolah dasar di masa yang akan datang?", tanya saya. "Cara mendidik saya yaitu dengan cara mendampingi mereka lebih sesuai kepada penyesuaian dirinya, adanya pembagian waktu dan upaya belajar menyenangkan bagi mereka atau mengatur jadwal belajar sehari-hari mereka agar tidak bosan dalam belajar." jawab Yohana Lisma. Pertanyaan terakhir dari saya "Bagaimana upaya Yohana Lisma sebagai guru nanti, mengupayakan agar anak-anak lebih mandiri dalam pembelajaran?". Jawab Yohana Lisma "Ya dengan memberikan kepercayaan kepada anak-anak untuk lebih berani mengekspresikan cara mereka belajar, mungkin dengan cara mengajak mereka terbiasa melakukan kegiatannya sendiri dulu dan memberikan apresiasi berupa nilai tambahan agar mereka percaya diri sebagai salah satu tindakan mereka mau melakukan hal itu sendiri lagi kedepannya."
Setiap kita generasi muda, khususnya mahasiswi memiliki cara pandang atau kacamata berbeda terhadap skill atau keahlian yang dimiliki. Seperti cerita yang kita dapat dari Kacamata Mahasiswi PGSD Semester Akhir Mengasah Keahlian. Upaya kita sebagai generasi penerus mencapai suatu impian sangat diharapkan dan terus didukung. Sebagai salah satu cara memenuhi kesejahteraan hidup yang lebih baik kedepannya. Menjadikan pikiran kita lebih terbuka dan menyadari, bahwa di masa mendatang semua diperlukan demi dapat mengikuti persaingan di tahun 2025. Tidak ada kata berhenti untuk belajar, mengasah , bahkan mencari. Semua bisa karena terbiasa, semua bisa karena mencoba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H