Mohon tunggu...
Lola Dwi Nata
Lola Dwi Nata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Airlangga

Bismillah psikolog anak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kalaweit, si Tarzan Modern

1 Juni 2022   14:13 Diperbarui: 4 Juni 2022   08:28 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalaweit merupakan salah satu organisasi yang bergerak untuk mendukung keanekaragaman hayati dan satwa. Namun tujuan utama organisasi kalaweit adalah menyelamatkan satwa bernama Owa (owa berasal dari bahasa dayak, Pulau Kalimantan) dari ancaman kepunahan. 

Mengapa harus owa ? karena populasi owa di dunia semakin sedikit akibat perburuan ilegal. Saat owa berusia 7 tahun,  mereka menjadi lebih agresif dan mengalami kematangan seksual owa melahirkan anaknya dan setelah melahirkan owa dibunuh.  Anak owa yang masih kecil diculik dan dijadikan hewan peliharaan. Satwa lain yang diselamatkan oleh organisasi kalaweit adalah siamang, kera, buaya, beruang, dan beberapa reptil dan burung.

Kalaweit didirikan oleh Chanee pada tahun 1998. Ia merupakan seorang berkebangsaan Perancis yang menikah dengan salah satu wanita suku Dayak, Pulau Kalimantan. Kalaweit bergerak di 4 negara, yaitu Prancis, Belgia, Suisse, dan Indonesia. Kalaweit Indonesia berpusat di Pulau Kalimantan tepatnya di Pusat Perawatan Kalimantan. 

Dalam pusat perawatan Kalimantan dilengkapi dengan klinik hewan, ruang penyimpanan makanan hewan, bangunan untuk tim kami (dapur, kamar tidur, kamar mandi, pos jaga) serta kandang kuda patroli. Pusat perawatan ini bersifat tertutup sehingga tidak sembarangan pengunjung bisa melihat isi bangunan ini.

Tujuan kalaweit adalah mengajak masyarakat Indonesia maupun masyarakat sekitar hutan untuk menjaga kelestarian hayati maupun satwa-satwa yang ada didalamnya karena Indonesia memiliki 94,1 juta hektar lahan hutan sehingga memiliki beraneka ragam flora maupun fauna. Namun, akibat deforestasi (penggundulan hutan) meningkat setiap tahun menyebabkan beberapa flora dan fauna meninggal sehingga populasi mereka setiap tahunnya menurun.

Manfaat yang Indonesia peroleh atas berdirinya organisasi kalaweit khususnya di pulau Kalimantan adalah terlindunginya satwa-satwa seperti owa dan satwa lainnya seperti siamang dan beruang yang jarang kita temui di hutan-hutan di Indonesia dari perburuan dan perdagangan satwa ilegal, terjaminnya kesehatan para satwa karena mendapatkan perawatan di Pusat Perawatan Kalimantan, serta terjaganya populasi satwa-satwa yang terancam punah.

Akhir-akhir ini, putra Chanee Kalaweit bernama Andrew Kalaweit mengunggah beberapa video tentang pengalamannya menjelajahi hutan Kalimantan selama 24 jam melalui channel Youtube dan Instagram pribadinya. Andrew memiliki ketertarikan yang sama dengan ayahnya untuk menjaga dan melestarikan alam.

Video tersebut mengundang banyak perhatian banyak masyarakat dari berbagai kalangan. Dalam beberapa video yang telah ia unggah, ia memberi tahu banyak pengetahuan tentang cara bertahan hidup di hutan bersama seekor anjing bernama Puma. Ia sering menjelajahi hutan maupun sungai yang ada di sekitar rumahnya untuk mengenalkan. 

Sehingga menimbulkan rasa mencintai pada alam dan lingkungan sekitar bagi para remaja lainnya. Selain itu, dengan berbagai pengalaman menariknya dapat memberikan motivasi kepada para pemuda lainnya sebagai generasi penerus agar menjadi manusia yang peduli dengan lingkungannya.

Referensi:

Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan Republik Indonesia. (Online, Maret, 04 2021). https://www.menlhk.go.id/ 

Kalaweit. https://kalaweit.org/en/home/ 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun