Mohon tunggu...
Lola AmaliaSibarani
Lola AmaliaSibarani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN SU

Saya Lola, Hobi saya membaca saya suka nonton drakor dan baca tentang korea

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengasah Pengtahuan di Peternakan Sapi Warga Langkat Mahasiswa KKN 142

7 September 2024   08:16 Diperbarui: 7 September 2024   08:39 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beternak sapi ciri khas warga Langkat

Peternakan sapi potong di Langkat, tepatnya di kecamatan hinai yang mana hampir seluruh rumah tangga memiliki peternakan sapi potong  dijadikan sebagai sumber kehidupan warga tersebut. Seluruh kebutuhan untuk ternak sapi yang sebagiannya dilepas berkeliaran dan sebagiannya didalam kandang oleh warga. inilah yang dilakukan oleh sebagian dari warga Langkat tepatnya di Kecamatan Hinai.

dari mulai orang dewasa sampai anak-anak yang mulai mengembala dan mengarit ( mencari) rumput demi tercapainya kebutuhan peternakan mereka dan mencapai target peternakan mereka.

menurut hasil survei lapangan serta kunjungan mahasiswa KKN 142 Langkat warga mempunyai ternak dari mulai puluhan sampai ratusan hingga ribuan ekor ternak mulai dari kambing, domba dan sapi. Ini merupakan aset yang sangat jelas menunjang buat kedepannya ujar rekan kita Icha

dikarenakan target pemasaran itu mulai dari agen agen sampai perayaan hari besar yang banyak peminatnya ujar pak Genjer

dijelaskannya, hambatan yang terjadi ketika beternak ini adalah terjangkit nya virus PMK( Penyakit mulut dan kuku ) yang lebih sering terjangkit pada sapi karena sangat cepatnya menyebar ke ternak lain diketahui hasil survey beberapa tahun lalu itu hampir mencapai ratusan ternak yang terjangkit virus PMK tersebut, alhasil tidak bisa diperjualbelikan dikarenakan harus melakukan sidak dan karantina penyembuhan bahkan sampai ada yang mati karena tidak bisa terselamatkan ujar pak Genjer.

Jadi itulah yang menjadi hambatan itu semua dan ini juga merupakan sumber pendapatan dari warga dan masyarakat kita. Jelas pak Genjer

Reporter : Lola Amalia Sibarani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun