Mahasiswa juga dihadapkan pada tekanan ekonomi dan akademis. Biaya pendidikan yang tinggi, tuntutan akademis yang ketat, serta ketidakpastian masa depan membuat banyak mahasiswa lebih fokus pada kelangsungan hidup pribadi daripada terlibat dalam aktivitas politik. Tekanan untuk segera lulus dan mendapatkan pekerjaan juga mengurangi minat untuk berpartisipasi dalam gerakan sosial.
Harapan dan Masa Depan
   Meski menghadapi berbagai tantangan, harapan tetap ada. Beberapa kelompok mahasiswa masih berjuang dengan gigih, memanfaatkan celah-celah kecil dalam sistem untuk menyuarakan kebenaran. Kolaborasi dengan organisasi masyarakat sipil, penggunaan teknologi secara kreatif, dan pendekatan baru dalam menggalang massa menjadi strategi-strategi yang mulai dikembangkan.
Perlukah Gerakan Mahasiswa Bangkit Kembali?
   Apakah kita masih membutuhkan gerakan mahasiswa yang kritis? Jawabannya adalah ya. Mahasiswa dengan idealisme dan semangat muda memiliki posisi unik untuk menjadi agen perubahan. Mereka berada dalam posisi untuk berpikir kritis mempertanyakan status quo, dan memperjuangkan keadilan sosial.
Jalan Menuju Kebangkitan
   Untuk membangkitkan kembali gerakan mahasiswa yang kritis, beberapa langkah bisa diambil:
- Edukasi PolitikÂ
   Kampus harus menjadi ruang yang membebaskan mahasiswa untuk berpikir kritis dan berdiskusi tentang isu-isu politik tanpa takut represifitas.
- Solidaritas
   Mahasiswa perlu membangun solidaritas di antara berbagai kelompok dan organisasi untuk memperkuat suara dan aksi mereka.
- Media Alternatif
   Memanfaatkan media alternatif dan media sosial untuk menyebarkan informasi yang benar dan mendukung gerakan sosial.
- Aliansi dengan Masyarakat Sipil
   Mahasiswa harus bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil lainnya untuk memperkuat gerakan dan mencapai tujuan bersama.