Mohon tunggu...
Lois Hintanara
Lois Hintanara Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

"Any man who reads too much and uses his own brain too little falls into lazy habits of thinking"

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bioplastik dari Serat Daun Nanas dan Limbah Cair Tahu

1 Desember 2019   10:00 Diperbarui: 1 Desember 2019   10:04 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari penggunaan kemasan plastik. Misalnya saja ketika seseorang pergi berbelanja, pasti akan menggunakan plastik untuk membungkus barang yang dibeli. Plastik banyak digunakan karena memiliki sifat yang ringan dan tahan air, selain itu plastik juga memiliki harga yang relatif murah.

Karena kelebihannya ini yang menyebabkan plastik banyak digunakan. Semakin banyak plastik digunakan maka akan semakin banyak juga sampah atau limbah plastik yang dihasilkan. Sampah-sampah tersebut sulit terurai oleh alam dan dapat berdampak pada lingkungan, salah satunya penurunan kualitas air dan tanah.  Plastik berasal dari bahan polimer sintetis yang terbuat dari potreleum yang sulit diuraikan oleh bakteri dan mikroba.

Limbah plastik membutuhkan waktu 20 tahun sampai 500 tahun untuk terurai. Jika plastik dibakar pun akan menyebabkan masalah, Menurut tanaga (2010) plastik yang dibakar akan menghasilkan asap yang beracun seperti dioksin yang dapat memicu kanker dan gangguan saraf.

Salah satu solusi pemecahan masalah tersebut adalah dengan mengganti bahan dasar plastik yang sulit terurai (nonbiodegradable) dengan bahan yang mudah terurai di alam. Plastik ramah lingkungan adalah plastik yang dapat terurai oleh aktivitas mikroorganisme. Plastik ini biasa disebut plastik biodegradable atau bioplastik.

Bahan pengisi atau bahan yang ditambahkan dalam pembuatan plastik ramah lingkungan adalah a-selulosa. Selulosa berasal dari tumbuhan, misalnya serat daun nanas yang diperoleh dari daun-daun tanaman nenas. Komposisi pada serat nanas adalah selulosa sebanyak 68,5-71% dan hemiselulosa 18,8% serta lignin 6,04% (Eriningsih, 2009). Bahan baku lain dalam pembuatan bioplastik ini adalah limbah cair tahu.

Pengambilan serat daun nanas dilakukan pada usia tanaman berkisar antara 1 sampai 1,5 tahun. Perlu dilakukan pemilihan pada daun-daun Nanas agar mendapatkan serat daun Nanas yang kuat, halus dan lembut. Untuk mendapatkan serat tersebut, daun-daun nanas yang diambil yaitu daun yang pertumbuhannya sebagian terlindung dari sinar matahari.

Langkah-langkah pengolahan serat daun nanas yaitu:

(1) daun nanas sebanyak 1 kg disortir berdasarkan ukuran dan kemudian dibersihkan.

(2) Daun nanas dimasukkan ke dalam mesin Dekortiktor atau mesin penggilingan. Penggilingan dilakukan bertujuan untuk memisahkan antara daging daun dan serat.

(3) Setelah digiling, serat direndam dengan air selama 15 menit dan dilakukan pengerokan dengan pisau tumpul. Tujuan pengerokan adalah untuk membersihkan daging daun dari serat

(4) Setelah serat bersih, maka dilakukan penjemuran dibawah sinar matahari selama 1 hari. Hal ini dilakukan agar mendapatkan serat yang kering atau serat daun nanas yang murni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun