Mohon tunggu...
Capres 2024
Capres 2024 Mohon Tunggu... Operator - Mantap!
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mantap.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai Demokrat Bergejolak, Ngeri!

17 Juni 2023   05:01 Diperbarui: 17 Juni 2023   06:27 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: cnnindonesia.com

Partai Demokrat bergejolak, bahkan ada solidaritas cap jempol darah. 

Ngeri!

Ada apakah gerangan?

AHY putra sulung SBY adalah Ketua Umum Partai Demokrat dan ia merestui aksi kader-kader Partai Demokrat tadi.

Ratusan kader partai berlogo mercy itu menggelar aksi yang menarik perhatian masyarakat di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat sebagai bentuk perlawanan terhadap upaya Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung yang diajukan oleh anak buah Jokowi, yaitu Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

Entah mengapa Moeldoko masih saja mengajukan PK meski sudah berkali-kali kalah di pengadilan. Di sinilah ada dugaan yang masuk akal, yaitu ada manuver politik untuk menggagalkan pencapresan Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta yang kinerja dan prestasinya jauh lebih baik dari Ahok.

Seperti diketahui oleh publik, ada tiga parpol pendukung Anies Baswedan. Jika salah satu parpol tersebut menarik dukungan politiknya maka gagal lah mantan Gubernur DKI Jakarta yang kinerja dan prestasinya lebih baik dari Ahok itu menjadi Capres 2024, dengan sendirinya gagal juga untuk menjadi Presiden RI berikutnya yang diperkirakan kepemimpinannya jauh lebih baik dari Jokowi dalam segala hal.

Jokowi telah membuat Indonesia hancur lebur selama dua periode berkuasa. Anies Baswedan bisa memperbaiki kerusakan itu jika menjadi Presiden RI berikutnya, begitu menurut pendapat pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Mengapa Jokowi tidak melarang Moeldoko anak buahnya agar tidak mengajukan PK?

Entahlah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun