Lagu lama jika ada yang mengatakan potensi sepak bola Indonesia dan Asia Tenggara cukup menjanjikan.
Pernyataan basa-basi saja semua itu. Sekadar untuk menghibur negara-negara berkembang atau bukan negara maju.
Buktinya sampai saat ini tidak ada satupun negara di Asia Tenggara yang pernah ikut Piala Dunia.Â
Seandainya pun benar memiliki potensi yang baik tapi kalau masih senang ribut, berkelahi, melakukan kekerasan atau semacam itu, maka tidak akan pernah maju sepak bolanya.Â
Presiden FIFA Gianni Infantino pun menyayangkan keributan di babak final SEA Games 2023 antara Indonesia dan Thailand di Stadion Nasional Olimpiade, Kamboja, pada Selasa (16/5) lalu.
"Insiden pada malam 16 Mei di Stadion Olimpiade [Phnom Penh] sangat disayangkan. Jika itu adalah keributan antar pemain, seharusnya asisten dan pelatih tim akan turun tangan untuk menghentikannya. Gambaran di final SEA Games menyebarkan pesan dan citra yang sangat negatif dalam sepak bola," kata Gianni Infantino cukup tegas.
Sekali lagi, wajar saja jika Indonesia kena sanksi keras FIFA, juga Thailand.
Tak perlu saling menyalahkan.
Keributan dan perkelahian brutal itu merupakan kesalahan Indonesia dan Thailand atau dua-duanya salah!
Sudahlah...hukum saja kedua negara itu.
Tapi ternyata tidak atau belum ada pernyataan Presiden FIFA Gianni Infantino yang tegas bahwa Thailand dan Indonesia kena sanksi keras dari FIFA.