Rakyat dijual, ini hanya sebuah istilah atau bukan dalam arti sebenarnya.
Siapa yang melakukan hal itu?
Biasanya politikus.
Demi rakyat!
Untuk rakyat!
Kepentingan rakyat yang utama!
Apalagi ketika pemilu atau pilkada. Nama rakyat dijual oleh politikus itu. Tapi setelah suara rakyat berhasil diraih dan politikus itu terpilih, rakyat pun dilupakan. Kasihan...
Memang sudah biasa nama rakyat dijual oleh para politikus ketika sedang dibutuhkan. Tanpa rasa malu.
Apakah Jokowi seorang politikus?
Sudah sering diberitakan bahwa Jokowi adalah seorang petugas partai.
Kader PDIP.
Jadi sudah jelas ya bahwa Jokowi itu seorang politikus dari sebuah partai politik yang selama ini mengaku partai wong cilik atau rakyat kecil.
Tapi mengapa kader PDIP yang menjabat menteri sosial, yaitu Juliari Batubara terlibat dalam korupsi bansos?
Bukankah bansos adalah bantuan untuk wong cilik atau rakyat kecil?
Jokowi mengklaim bahwa dirinya paham dengan keinginan relawan di Musyawarah Rakyat (Musra), yaitu presiden dan wakil presiden yang terpilih di Pilpres 2024 nanti berasal dari suara rakyat, bukan dari elite partai politik.
"Karena yang kita dengarkan suara rakyat, akar rumput. Bukan suara elite," tegas Jokowi di acara puncak Musra, Istora Senayan, Jakarta Minggu (14/5).
Mulai...nama rakyat dijual seperti kebiasaan para politikus selama ini.
"Kita ingin merawat demokrasi di akar rumput. Bukan di elit. Tapi di akar rumput. Saya tahu saudara semuanya ingin menyerap aspirasi rakyat benar? Siapa sih yang didinginkan rakyat. Jangan sampai keliru. Saya tahu saudara-saudara ingin menemukan capres dan cawapres yang benar dan tepat," kata Jokowi lagi.
Kembali nama rakyat dijual.
Tidak tertutup kemungkinan ada sebagian pihak yang menangis terharu setelah mendengar pernyataan Jokowi tadi.
Air mata pun jatuh berlinang.
Menurut Jokowi, Indonesia ini bangsa yang besar sehingga butuh pemimpin yang tepat dan dekat dengan rakyat.
"Yang paham hati rakyat. Yang tahu kebutuhan rakyat. Yang mau bekerja keras untuk rakyat," ucap Jokowi.
Wow, keren!
Terharu.
Kata Jokowi, Indonesia negara besar.
Besar apanya?
Korupsinya?
Meski rezim Soeharto atau Orde Baru sudah tumbang dan era Reformasi sudah berlangsung 25 tahun tapi masih saja korupsi ada di mana-mana bahkan semakin merajalela di era Jokowi.
Kasus korupsi Edhie Prabowo, Juliari Batubara, Jiwasraya, Asabri, dst.
Rezim berganti rezim, orangnya berubah tapi kelakuannya sama saja.
Demi rakyat, untuk rakyat, nama rakyat dijual, lalu apa bedanya Jokowi dengan politikus lainnya? Tidak ada.Â
Jokowi itu politikus juga.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H