Megawati bohong atau jujur?Â
Mana yang benar?
Sebuah pertanyaan yang cukup menarik dan juga menggelitik.
Sebagai manusia biasa, jika Megawati bohong atau pernah melakukan sebuah kebohongan tidak terlalu mengherankan sebenarnya.
Siapa yang tidak pernah bohong?Â
Apalagi politikus.
Bukan rahasia lagi kalau politikus di negeri ini sering mengumbar janji manis sebelum menjadi pemimpin.Â
Contoh: korupsi akan kita berantas!
Atas nama rakyat, ganyang korupsi!
Demi rakyat, hancurkan korupsi!
Tapi meski era Soeharto atau Orde Baru sudah tumbang puluhan tahun lalu tetap saja ada korupsi di era Jokowi ini, bahkan korupsinya lebih parah lagi.
Ya Tuhan...rezim berganti rezim tapi korupsi itu tetap saja ada.
Lalu apa gunanya Pemilu dan Pilpres?
Masih berkait dengan Pilpres 2024 soal Megawati bohong atau jujur tadi.
Menurut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah ada 10 bakal cawapres atau pendamping Ganjar Pranowo, bahkan lebih!
"Banyak, kok, saya sudah punya di sini. Berapa tuh, 10 apa. Lebih. Ya, nanti kan mengerucut sendiri," kata Megawati di Kantor DPP PDIP, Jakarta (30/4).
Sebanyak itu?
Megawati bohong atau jujur sebenarnya terkait cawapres Ganjar tadi?
Keraguan itu pun tetap ada mengingat Ketua Umum PDIP itu tidak menyebutkan satu nama pun!
Memang bulu ketek tidak sama dengan bulu memang, juga lidah tak bertulang.
Suka-suka saja.
PDIP berniat tiga kali berturut-turut memenangkan Pilpres dan kali ini akan mengusung Ganjar sebagai capres tapi banyak pihak yang meragukan kapasitas Ganjar Pranowo sebagai presiden.
Sosok Ganjar kurang meyakinkan.
Bahkan pernah ada seorang kader PDIP yang mengatakan Jawa Tengah termasuk provinsi termiskin di Indonesia saat Ganjar menjabat gubernur.
Apalagi kalau menjabat presiden?
Apakah tidak semakin hancur saja Indonesia yang sudah hancur ini selama dua periode Jokowi jadi presiden?
Terlepas Megawati bohong atau jujur tentang cawapres Ganjar tadi sepertinya berat atau sulit sekali bagi PDIP untuk menang Pilpres lagi.
***
Ganjar Kalah Tinggal Tunggu Waktu Saja?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H