Ganjar kalah di Pilpres 2024, mungkinkah hal ini bisa terjadi?
Mungkin saja jika benar Ganjar Pranowo adalah salah satu Capres 2024.
Jika Ganjar kalah maka ambisi PDIP untuk mencetak tiga kali kemenangan dan mengantarkan kadernya menjadi presiden gagal total atau tidak berhasil.
Tentu saja PDIP tak ingin Ganjar kalah dan berusaha sekuat tenaga untuk mencegah hal itu bisa terjadi.
Dua Pilpres sebelumnya PDIP sukses mengantarkan kadernya, yaitu Jokowi menjadi Presiden RI tapi rakyat kecewa, sebab selama dua periode menjabat sebagai presiden, kader PDIP itu telah membuat ekonomi Indonesia hancur atau terpuruk ke dasar jurang.
Prihatin.
Utang luar negeri pun sudah bertumpuk.
Penganggur meningkat drastis.
Orang miskin semakin banyak saja.
Korupsi pun masih merajalela.
Bahkan salah satu menteri Jokowi yang juga kader PDIP, yaitu Juliari Batubara terlibat kasus korupsi bansos.
Ya Tuhan...bansos untuk wong cilik atau rakyat kecil pun masih saja dikorupsi.
Semua catatan hitam di atas tadi bisa membuat rakyat Indonesia tak mau atau enggan untuk memilih capres yang berasal dari kader PDIP lagi.
Mereka tak ingin Indonesia yang sudah nyungsep semakin hancur saja.
Maka dari itu, Ganjar kalah di Pilpres 2024 sangat mungkin terjadi.
Menurut berita di sini, Ketua Panitia Musyawarah Rakyat (Musra) Panel Barus menilai animo masyarakat atas deklarasi Ganjar Pranowo sebagai capres PDIP tidak semeriah pencapresan Jokowi dulu.
"Saya menyampaikan bahwa animo, gegap gempita dari gerakan rakyat, partisipasi rakyat dalam merespons pengumuman Pak Ganjar sebagai Capres ini, ini gairahnya berbeda dengan pada saat Pak Jokowi dulu," kata Panel Barus.
Resah dan gelisah.Â
Makan tak enak.
Tidur pun tak nyenyak.Â
Panas dingin.
Mungkin saja ada pendukung Ganjar Pranowo mengalami kejadian seperti di atas karena animo masyarakat tidak begitu bergairah menyambut gubernur Jawa Tengah itu sebagai Capres 2024.
Semoga PDIP mau berbesar hati jika Ganjar kalah di Pilpres 2024.
***
Prabowo Kalah Lagi, Apa Kata Dunia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H