Ganjar dan Jokowi berada dalam satu mobil ketika berkunjung ke Pasar Selo, Boyolali, Jawa Tengah.
Saat mobil Kepresidenan tiba, Jokowi keluar dari pintu sebelah kiri, sedangkan Ganjar dari pintu kanan.Â
Berita selanjutnya tak perlu dijelaskan lagi, sebab sudah bisa ditebak ada pencitraan di sana.
Apakah tidak bosan melakukan pencitraan dengan tameng blusukan?
Buktinya tidak.
Ganjar dan Jokowi masih betah saja melakukan pencitraan itu.
Pencitraan Jokowi antara lain bertujuan agar publik tidak terlalu menyalahkan dirinya atas kegagalan-kegagalan yang ada selama ini, seperti ekonomi Indonesia yang terpuruk, utang luar negeri yang bertumpuk, penganggur dan orang miskin bertambah, juga korupsi masih saja merajalela di era Jokowi ini.Â
Sementara pencitraan Ganjar diperlukan demi kepentingan Pilpres 2024.
Selain Prabowo dan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo termasuk salah satu tokoh yang digadang-gadangkan akan menjadi Capres 2024. Namun belum lama ini citranya nyungsep gara-gara penolakannya terhadap keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20.
Akhirnya FIFA pun membatalkan status tuan rumah Indonesia di Piala Dunia U-20 tadi. Hancur lebur berkeping-keping segala usaha yang sudah dibangun demi menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Meski PDIP sudah berusaha keras melakukan pembelaan atas blunder manuver politik Ganjar tadi tapi rakyat Indonesia tetap mengecam dan menyalahkan Ganjar Pranowo.
Padahal jika Indonesia sukses menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, citra Jokowi bisa naik tinggi sekali. Bukan hanya dalam negeri, pihak luar negeri pun akan memuji Jokowi setinggi langit, tapi harapan itu sirna seketika dan salah satu penyebabnya adalah Ganjar Pranowo.
Jokowi seperti ditikam dari belakang secara politik. Tragis...
Menurut politikus PDIP Panda Nababan, Jokowi memiliki sifat pendendam.
Memang menurut berita tadi Ganjar dan Jokowi berada dalam satu mobil, tapi bukan berarti sakit hati itu sudah hilang.
Siapa yang tahu hari esok? Apalagi hal ini berkait dengan politik. Tikam menikam dalam politik itu hal yang biasa.Â
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H