Jokowi gagal sebagai king maker, semoga itulah yang akan terjadi nanti.
Mungkin saja ada sebagian pihak yang berharap seperti itu, dan karena Indonesia negara demokrasi seharusnya boleh atau bebas saja berpendapat Jokowi gagal sebagai king maker di Pilpres 2024.
Memang akan ada pihak yang merasa sedih, kecewa dan seterusnya.
Jokowi gagal?Â
Tak mungkin!
Mereka pun tak percaya.
Di otaknya Jokowi selalu berhasil.
Mungkinkah otaknya sudah somplak?
Mungkin saja.
Bahkan sebagian pihak itu pun tak percaya bahwa korupsi masih merajalela di era Jokowi. Lebih parah dibanding korupsi di era Soeharto atau Orde Baru.
Meski sudah banyak contoh kasus dan bukti-bukti yang menunjukkan Jokowi gagal dalam melakukan pemberantasan korupsi, tetap saja mereka tidak percaya.
Tapi sudahlah...tak perlu dibahas panjang dan lebar tentang korupsi di era Jokowi.
Kembali bahas Pilpres 2024.
Rencananya akan ada koalisi besar yang terdiri dari partai Gerindra, PKB, Golkar, PPP dan PAN untuk memilih capres dan cawapres mereka di Pilpres 2024.
Di bawah orkestra komando Jokowi.
"Perlu kebersamaan kita untuk memajukan negeri ini. Itulah salah satu tentu semuanya di bawah orkestra komando Pak Jokowi," kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan usai bertemu dengan Prabowo di Kertanegara, Sabtu (8/4).
PDIP belum diajak dalam koalisi besar ini tapi diperkirakan akan ikut juga.
Koalisi ini pun akhirnya sepakat memilih Prabowo sebagai capres, sedangkan cawapresnya kader PDIP.
Muter-muter kayak gasing tapi larinya ke sana juga dan Jokowi king makernya.
Di bawah orkestra yang dipimpin oleh Jokowi, mungkinkah Prabowo kembali kalah dan gagal menjadi Presiden RI?Â
Sangat mungkin terjadi jika lawannya adalah Anies Baswedan yang didukung oleh NasDem, Demokrat dan PKS.
Anies masih muda, Prabowo sudah tua.
Pemilih muda akan condong ke Anies.
Jika benar skenarionya seperti itu, Jokowi gagal sebagai king maker, kasihan.
Sebagai king maker pun gagal selain gagal dalam memberantas korupsi.Â
***
Johnny G Plate, Office Boy dan Korupsi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H