Jokowi dibuat malu oleh Panglima TNI Gatot Nurmantyo pada HUT TNI ke 72 yang berlangsung di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten pada 2017 lalu.
Ketika itu Jokowi harus berjalan kaki ke lokasi sepanjang 2 km akibat macet.Â
Kok bisa macet?
Bingung!
Padahal sedang ada HUT TNI, tapi kondisi lalu lintas yang ada tidak bisa ditangani dan dikendalikan?Â
Memangnya di mana pihak kepolisian?
Ternyata menurut Kapolda Banten saat itu yang kini menjabat Kapolri, Listyo Sigit Prabowo pihaknya tidak dilibatkan dalam acara kegiatan HUT TNI ke 72 tadi.
Berarti sengaja Jokowi dibuat malu oleh Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Begitu cerita Panda Nababan di sini.
Ooooo...begitu ceritanya.
Pantes dulu sempat bingung!
Kok bisa Presiden RI dan ibu negara terhalang macet dan harus berjalan kaki serta naik ojek ketika ingin pergi ke lokasi HUT TNI? Belum pernah hal ini terjadi dalam sejarah HUT TNI.Â
Jokowi adalah Presiden RI pertama yang mengalaminya dan Panglima TNI waktu itu adalah Gatot Nurmantyo.
Mengapa tidak langsung dicopot saja?
Bukankah ada unsur kesengajaan ketika Jokowi dibuat malu oleh Gatot tadi?
Menurut UU yang ada saat ini untuk mencopot seorang Panglima TNI diperlukan persetujuan DPR, sedangkan konstelasi politik waktu itu mungkin kurang menguntungkan jika melengserkan Gatot dari jabatannya.
Jika benar cerita Panda Nababan tadi cukup memprihatinkan, sebab Jokowi adalah panglima tertinggi, sedangkan Gatot hanya Panglima TNI.
Hormatilah seorang pemimpin, begitu kata orang bijak.Â
Baik atau buruknya seorang pemimpin, bagaimana pun tetap harus dihormati.Â
Jangan justru dibuat malu.
Contohlah Luhut Binsar Panjaitan.
Meski saat ini ekonomi Indonesia terpuruk, utang bertumpuk, penganggur dan orang miskin bertambah, korupsi di era Jokowi lebih parah dari era Soeharto, tapi Luhut tetap hormat, bahkan sering memuji-muji kinerja Jokowi.
Tidak pernah Jokowi dibuat malu oleh Luhut di depan umum, justru disanjung.
Begitulah seharusnya sikap seorang anak buah, bukan bikin malu atasannya.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H