Motif Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J masih belum jelas hingga saat ini. Entah mengapa, wajar saja jika banyak masyarakat yang heran dan bingung!
Ada apa ini?
Tak mungkin ada orang dibunuh, tapi tanpa motif, kecuali pelakunya orang tidak normal atau tidak waras.
Lucunya, masyarakat diimbau agar tidak berspekulasi dalam kasus Brigadir J dengan alasan bla bla bla bla bla bla bla.
Wajarlah jika ada pihak yang penasaran, akhirnya timbul spekulasi.Â
Begini motifnya, atau begitu motifnya.
Bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla.
Tapi menurut Mahfud MD, motif Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J adalah hal yang sensitif.
"Yang penting sekarang telurnya sudah pecah, itu yang kita apresiasi dari Polri. Soal motif, hanya boleh didengar orang dewasa yang nanti dikonstruksi Polisi," kata Menko Polhukam Mahfud MD seperti dikutip dari cnnindonesia.com.
Kembali ada kemungkinan banyak pihak yang heran dan bingung!
Sudah ada empat tersangka dan publik belum tahu apa motifnya.
Tapi mudah-mudahan tidak ada pihak yang salah pengertian di sini.
Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan motif Ferdy Sambo hanya boleh didengar oleh orang dewasa, bukan hanya boleh dibaca orang dewasa.
Jangan teringat Enny Arrow, pengarang buku stensilan atau cerita dewasa yang pernah populer puluhan tahun silam.
Inga-inga! Hanya boleh didengar oleh orang dewasa kata Mahfud MD tadi.Â
Bukan hanya boleh dibaca oleh orang dewasa, lalu teringat Enny Arrow.
Proses kasus Brigadir J yang terkesan lelet, lama, bertele-tele, dst kini sudah ada empat tersangka. Terlepas apapun motif Ferdy Sambo sebenarnya, apakah citra Jokowi yang saat ini sudah terpuruk perlahan akan naik karena kasus ini?
Mudah-mudahan citra Jokowi naik.
Tapi sebaiknya sabar menunggu dan mengikuti lebih lanjut perkembangan kasusnya. Bisa saja citra Jokowi semakin nyungsep atau terpuruk jika ke depannya nanti kasusnya jadi gazebo.
 Gak zelas bo.
***
Ferdy Sambo Tersangka dan Terancam Hukuman Mati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H