Mohon tunggu...
Agafe Logos Silvester Naibaho
Agafe Logos Silvester Naibaho Mohon Tunggu... wiraswasta -

wiraswasta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mirna Mati Hanipun harus Mati (Minimal Gejalanya Sama dengan Mirna)

28 Oktober 2016   23:21 Diperbarui: 28 Oktober 2016   23:34 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa mengurangi rasa hormat kepada keluarga korban yang telah kehilangan anggota keluarga yang dicintainya, tetapi penulis perlu untuk menulis demi tegaknya hukum tanpa ada maksud-maksud yang lain, tetapi karena aneh yang penulis lihat dari persidangan ini. Penulis juga ingin membuka mata hati keluarga korban dengan tulisan ini dengan logika nalar orang-orang yang tidak bersekolahpun mungkin akan mengamini apa yang penulis kemukakan, karena sepertinya keluarga korban, JPU dan Hakim seakan-akan menutup peluang penyebab-penyebab lain kematian dari pada Mirna.

Hakim telah menjatuhkan vonis 20 tahun kepada Jessica, dengan mengesampingkan para ahli-ahli dari penasehat hukum, baiklah kita teliti dengan sederhana, kita ikuti jalur pikiran Hakim dimana di dalam pembacaan vonis untuk Jessica Hakim juga mengutarakan tentang gerak-gerik Jessica yang tergambar di dalam kamera CCTV dimana Hakim menyatakan di Kamera 7 dan 9, ada pergerakan-pergerakan tubuh Jessica yang bersesuaian sehingga mengakibatkan meninggalnya Mirna.

Untuk itu penulis juga sangat menyayangkan penasehat hukum Jessica terlalu banyak memberikan bukti-bukti pembelaan hingga lampiran-lampirannya hingga sampai 4000 halaman tetapi rupanya banyak yang diabaikan oleh Hakim. Sudah itu Penasehat Hukum terlalu banyak juga memasukkan unsur-unsur lain yang membuat polemik-polemik baru seperti ditampilkannya Bapak Amir Papilia, sehingga menimbulkan isu baru yang bukannya menjadi menguntungkan Jessica malah membuat runyam.

Menurut penulis untuk membuktikan bahwa Jessica tidak bersalah pada saat banding nanti adalah Penasehat Hukum lebih baik memfokuskan antara Mirna, Hani, dan Jessica. Karena inilah kunci yang paling jelas dan logika orang awampun bisa dan meyakini bahwa minuman tersebut tidak mengandung Sianida. Sesudah itu penulis juga agak bingung setiap pembicaraan di sidang maupun di pemberitaan minuman yang dibahas adalah tentang Ice Vietnam Coffe, tetapi saya melihat porsi pemberitaannya lebih besar hanya di Kopinya saja tidak dari unsur-unsur lain yang ada di dalam Ice Vietnam Coffe tersebut.  Padahal di dalam Ice Vietnam Coffee tersebut terdiri dari : Kopi, Susu, Es, dan Air Panas.  Tetapi saya belum pernah mendengar mengenai pemberitaan tentang susunya, apakah susu itu bermerk apa, apakah susu tersebut masih bagus atau sudah kadaluarsa, apakah susu yang dimasukkan tersebut adalah susu basi yang telah beracun sehingga menimbulkan rasa dan aroma tidak enak sehingga Mirna mengibas-ngibaskan tangannya. (karena menurut penulis hanya susu basilah yang membuat rasa dan aroma tidak enak dan juga serta perubahan warna pada vietnam iced coffee)

Terlepas dari teori di atas, menurut penulis Penasehat Hukum haruslah fokus pada Mirna dan Hani : Ketika Hakim sudah memakai CCTV sebagai alat untuk melihat gerak-gerik Jessica sebagai dasar untuk menjatuhkan vonis maka disinilah penasehat hukum segera mulai  hanya fokus pada video yang ditayangkan oleh Ahli M. Nuh, di menit-menit antara mulai Mirna duduk hingga kepala Mirna terjatuh kebelakang sandaran sofa kafe olivier. Putarlah berulang-ulang video tersebut, apa-apa saja yang bisa diambil dari video tersebut.

Yang bisa diambil dari Video tersebut adalah :

  • Mirna à mengaduk minuman vietnam iced coffe tersebut dan menyedot minuman tersebut dengan sedotan dengan durasi ......... detik (perkiraan penulis kira-kira 2,5 detik), pada video dari M. Nuh tersebut tidak ada kelihatan Mirna untuk memuntahkan daripada iced coffee yang telah ditelannya tersebut. (mari diputar berulang-ulang untuk lebih meyakinkan).
  • Hani à sempat menyodorkan hidungnya ke gelas vietnam iced coffee yang diminum Mirna untuk mencium aroma vietnam iced coffee.  Ketika si Jessica berdiri meninggalkan meja 54 untuk mengambil air mineral ke bar coffee olivier, terlihat jelas si Hani mengambil minuman vietnam Iced coffee bekas minuman daripada Mirna dan meminumnya (bukan mengecap)  juga dengan sedotan yang dipakai oleh Mirna dengan durasi ...... detik (perkiraan penulis kira-kira 1,5-2 detik), pada video M. Nuh tersebut tidak ada kelihatan Hani untuk memuntahkan daripada iced coffee yang telah ditelannya tersebut dan si Hani di dalam kesaksiannya akhirnya mengakui bahwa beliau juga meminum Iced coffe tersebut dan mengakui tidak ada memuntahkan iced coffee tersebut. (mari diputar berulang-ulang untuk lebih meyakinkan).
  • Logika nalar berpikir : Jika si Mirna Minum mengakibatkan Mati, maka si Hani yang juga Minum haruslah mati, karena sama-sama meminum dengan sekali sedotan dan lumayan lama durasinya (dapat anda putar berulang-ulang untuk lebih meyakinkan berapa detik si Hani meminum minuman tersebut).  Seandainya pun si Hani tidak mati seharusnya Hani mengalami gejala-gejala yang sama yang dialami oleh Mirna, walaupun tidak menimbulkan kematian (kita anggap aja si Hani lebih hati-hati atau lebih sedikit meminumnya). Tetapi si Hani tetap segar-segar saja, tidak ada menunjukkan ciri-ciri orang yang pernah meminum Sianida).

Jadi penulis disini ingin menunjukkan bahwa :

  • Bisa saja perubahan warna, aroma dan bau pada vietnam iced coffee disebabkan oleh Susu yang sudah basi (beracun).
  • Jika Mirna mati berarti Hani pun harus mati (minimalnya mengalami gejala-gejala seperti yang dialami Mirna walaupun Hani tidak mati dengan catatan karena Hani meminum lebih sedikit tidak melampaui batas yang dapat menyebabkan kematian, tetapi setidak-tidaknya harus ada efek seperti yang dialami Mirna).
  • Hani mulai dari Olivier hingga meninggalkan RS. Abdi Waluyo tetap segar-segar saja artinya tidak ada mengalami gejala-gejala seperti yang dialami Mirna.
  • Dari hal tersebut jelas-jelas dapat dibuktikan bahwa di dalam Gelas tersebut tidak ada Sianida, karena bila ada Sianida seharusnya Mirna Mati, Hani pun harus Mati (minimal mengalami gejala-gejala seperti Mirna).

BERANIKAH MEDIA KOMPAS TV, I NEWS, TV ONE MEMUTAR VIDEO TERSEBUT BERULANG-ULANG

Kepada Media-Media yang rajin memberitakan kasus Jessica yang berniat untuk menegakkan kebenaran, penulis mengharapkan untuk memutar ulang video yang disajikan oleh M. Nuh diantara menit-menit dimana Mirna mulai duduk di Sofa sampai kepala Mirna jatuh ke belakang sofa. Mari kita lihat berulang-ulang, dan tolong diputar berulang-ulang sehingga nanti Hakim di Second Round atau pada saat banding bisa menilai bahwa Mirna bukan mati karena Sianida, tetapi mati karena penyebab-penyebab lain yang perlu dikembangkan lagi. Karena untuk membuktikan bahwa Jessica tidak bersalah ada pada video tersebut, yaitu perbandingan apple to apple, dimana Mirna mati karena minum Iced Coffee seharusnya juga sama Hani harusnya pun Mati karena Minum iced coffee dari gelas yang sama yang diminum oleh Mirna.

Dengan keberanian Media-Media televisi untuk memutar ulang video dari M. Nuh, dan mau menayangkan berulang-ulang pada waktu-waktu tersebut, maka Hakim pada saat banding akan dapat menilai bahwa Mirna bukan mati karena Sianida tetapi mati karena penyebab lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun