Mohon tunggu...
Padamu Negri
Padamu Negri Mohon Tunggu... -

Menggapai Kemandirian.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sepi

4 Agustus 2011   07:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:06 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak kurasa ternyata saat ini telah kujejakkan kaki di bulan keramat.

Ya, tak kurasa, karena tak ada perubahan apa-apa di kampungku, sama seperti hari-hari sebelum ini. Kecuali, ketenangan menjalankan perintah suci di bulan suci Ramadhan.

Kecuali di tiga tahun terakhir, di tahun-tahun lalu Agustus adalah bulan bergeliat. Ada lomba gerak jalan dan geliat kegiatan yang lain. Padahal biasanya kami kreatif, misalnya, akan menyelaraskan gaung Ramadhan dan gaung kemerdekaan. Ah, jangan-jangan ini memang hukum keseimbangan alam. Hiruk pikuk para petinggi negeri memang harus diimbangi dengan ketenangan wong-wong cilik di pelosok kampung, setidaknya di kampungku.

Jangan-jangan, gaung kemerdekaan dah tak terdengar lagi ya??? Jangan-jangan, memang benar ya bahwa negeri ini memang lebih suka dijajah ya? Iya ya? Ahhhhhh........  bukan itu ahhhhh......

Setidaknya di kampung hatiku tetap menggaung....  mer.....de.....ka.....

Wewewewewwwweeeee........  aku ngelamun ta?

Kembali sepi..................

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun