Mohon tunggu...
LoeLoeK FreaK
LoeLoeK FreaK Mohon Tunggu... -

Sedang menempuh study S1 pada salah satu Perguruan Tinggi di Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bagai Petir di Tengah Malam

13 April 2011   12:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:50 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku dan eza awalnya bingung mau pergi kemana, akhirnya kita memutuskan untuk jalan dulu, masalah tempat kita pikir sambil jalan. Awalnya sich kita berhenti di alun-alun kidul Yogyakarta. Kita sudah jalan sebentar disana untuk cari tempat tapi tiba-tiba2 eza bilang “terlalu rame, aku gak suka. Kita ke paris aja ya”. Aku sich meng-iyakan aja, dan kitapun berangkat ke paris, kita ngobrol banyak dan sebelum menuju paris, eza mengisi bahan bakar kendaraanya dulu, di jalan kita banyak cerita-cerita dan eza sempat mengajak ke tempat dulu dia pernah kerja namun tempat itu sepertinya sudah gak buka alias tutup. Aku gak tau etah eza gak ngerti jalan ke paris atau Cuma pura-pura nyasar. Yang jelas waktu itu kita sempat putar arah, entahlah aku juga gak paham karena waktu itu kan malam hari. Setelah sampai diparis eza mengajakku mampir ke warung dulu beli minum buatku dan menawariku mau minta jajan namun aku bilang “gak usah saja” karena memang aku lagi gak pingin ngemil, eza tetap memaksa dan akhirnya aku minta coklat aja, eza belikan aku dua coklat dan menawari aku lagi mau snack apa, tapi aku menolak.

Setelah itu kita menuju pantai paris, parker motor lalu duduk berdua di tepi pantai, bercanda-cana dan saling tukar cerita dan tiba dia melontarkan pertanyaan yang tidak kusangka sama sekali dan tak akan pernah kulupakan karena cukup membuat tersinggung sebenarnya. Eza mulai bertanya kepada seperti” yah bukanyya aku gimana giman ya, bukannya juga aku anggap kamu itu cewek gampangan”, gubraaaaaKKKK duaaaRRR aku terkaget hatiku seperti tersambar petir di siang hari bolong mendengar kata “CEWEK GAMPANGAN”. Walaupun dia bilangnya seperti itu, tapi secara tidak langsung menurutku dia menganggap aku ini cewek gampangan.!!! Gila dech. Eza meneruskan ucapannya” kok kamu mau tak ajak maen, kamu kan beleum kenal sama ku?”. Dengan begonyapun aku menjawab “ lhoh kan biar kenal”. Bego banget rasanya aku bilang begitu. Padahal aku mau maen sama cowok juga dengan banyak pertimbangan dan yang jelas aku sudah mengenal latar belakang cowok itu walaupun tidak langsung daaari cowok itu. Dari teman-teman dekatnya bias any aku bisa tahu latar belakang seorang cowok lalu baru aku tentukan apakah aku mau kalau diajak maen sama cowok itu. Lhah inin si eza tiba-tiba ngomongnya kayak gitu. Pastinya aku terkaget-kaget dan begonya aku dengan menjawab seperti itu.

Sejak pertanyaan itu terlontar dari mulutnya yang jelas aku langsung terdiam dan gak seperti semula yang banyak bicara ini itu. Dan akhirnyapun aku minta pulang, eza kaget aku ngejak pilang, “lhoh katanya mau sampai pagi, knp?” kata eza. Aku jawab aja sekenanya “pingin pulang”. Menuju parkiran lalu kita pulang. Dijalan eza Tanya ke aku “kok diam aja, dingin ya”. Ku iyakan saja pertanyaanya karena memang aku hanya pake sweater tipis. Ezapun menyuruhku utuk pegangan ke tubuhnya dan memasukkan tanganku ke kantong jaketnya. Namun aku hanya diam saja karena aku tak biasa pegangan saat aku dibonceng motor cowok maupun cewek. Ezapun kembali bertanya kepadaku “ kuat gak dingin samapai rumah? Kalau gak kuat, kita nginep aja di penginapan”. Gila aja dia nawarin kayak gitu. Aku jelas kaget dan langsung menolak. Dan minta pulang aja. Gak bisa kubayangkan kalau aku bilang mau. Tambah dicap cewek apaan yach aku. Karena aku diam aja dan tidak mau pegangan, akhirnya eza nyari tanganku dan memasukkan tanganku di dalam jaketnya. Lumayan si mengurangi kehangatan, walaupun aku merasa canggung. Dijalan aku lebih banyak diam bahkan aku minta izin tidur aja nyandar dipundaknya karena aku sudah malez ngomong., setelah sampai jalan timoho, jalan yang mengarah kerumahu, tiba-tiba eza bertanya kepadaku “bisa masuk ke kost gak kamu? Kalau gak bisa masuk, kamu nginep dikostku aja”. gubrakKKK…..terkaget lagi aku untuk yang kesekian kali. Ne orang ada-ada ya pikirku. Ketika aku memutuskan keluar malam ya pasti aku bisa masuk kostlah walaupun aku pulang jam berapapun. Aneh-aneh aja memang orang ini. Eza pun gak satu dua kali menanyakan hal itu.dia bilang lagi “gak papa kalau kamu gak bisa masuk kamu tidur aja di kostku, ntar kamu tidur dikamarku, biar aku tidur dikamarku”. Dan aku tetap menolak. Aku gak tau cap apa lagi yang akan aku terima jika aku meng-iyakan tawarannya. Sesampai dijalan kurang beberapa meter dari kostku, kita berpapasan dengan teman akrab eza. Aku malu rasanya ketemu teman akrab eza it u karena diapun mengenalaku. Aku malu karena aku memang sudah tahu dari dulu kalau eza sudah ada yang punya. Tapi aku tak punya niat apa-apa, mau maen sama eza. Karena aku juga gak enak menolak ajakan teman. Itu saja awalnya. Namun semua terlanjur terjadi dan aku tidak menyesal pernah maen dengan eza. Aku hanya menyesalkan pertanyaan yang terlontar dari mulut eza, karena itu cukup keras menampar hatiku dan tak mungkin aku lupa dengan tamparan keras itu….hee_

Yang jelas sesampai kost, aku masih teringat kejadian itu dan sampai sekarangpun masih teringat jelas dibenakku dan menjadi pengalaman yang cukup berharga.

Tuilsn ini aku selesaikan pada:

tgl 12 april 2011

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun