Mohon tunggu...
Husni Mubarok Al Afshoh
Husni Mubarok Al Afshoh Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

PLUR

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Akan Menunggunya

3 Juni 2013   00:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:37 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seharusnya aku akan lebih tau kamu dari pada orang lain, seharusnya aku bisa lebih mengenalmu lebih baik dari yang orang lain tau. Semua orang memiliki perjalanan hidup yang tak tertebak, mungkin. Hanya satu bagian untuk menutupi bagian yang lain, mungkin dari semua itu manusia bisa belajar.

Akan kurasakan, bagaimana kamu berjuang dengan hidupmu, kenapa kamu begini dan begitu. Aku tak akan mengolok kenapa kamu begini, tapi aku akan mencari tau kenapa kamu jadi begini. Masalah memiliki solusinya sendiri, dan ketidak mampuan seseorang menerima orang lain adalah karena dia tidak mau menerima kekurangan sedangkan manusia adalah bentuk dari kekurangan-kekurangan itu.

Tuntut dirimu sendiri baik sebelum mengharapkan orang lain baik. Dan orang yang baik untukmu adalah orang yang bisa mengertimu sekarang, yang lalu dan akan tetap setia dengan masa depanmu. Jangan kau kira orang yang punya pendidikan tinggi itu semuanya sempurna, jangan kau kira pula orang yang hanya bisa belajar tentang kehidupan itu selalu tak mampu.

Menghadapi realitas, menghadapi kenyataan, dan menghadapimu adalah satu pilihan bukan untuk dipermainkan. Ini hidup, yang menyangkut dua manusia dalam satu bingkai, cinta.

Pahamilah pula, aku tak bisa merubah dasar dari dirimu sendiri, aku tak akan mampu bisa merubahnya, namun aku masih punya waktu yang panjang untuk membantumu, membantu kehidupanmu, juga kehidupanku dari dasar yang kamu punya. Batu kali akan tetap menjadi batu kali, namun batu kali akan jauh lebih berharga jika ia telah menjadi sebuah patung yang molek, dan siapa yang menyangka kalau ia hanyalah sebuah batu kali.

Berjalan bersama, saling mengerti, melengkapi kekurangan dan memberi apa yang tidak mampu kulakukan atau kamu lakukan, itulah arti sebuah kebersamaan sejati. Itulah sesungguhnya kehidupan dan itulah sebenarnya Cinta. Bukan hanya ucapan sampai lisan lelah yang akhirnya menjadi kata-kata hampa tanpa realitas.

Malam yang mulai menghanyut dalam bumi ku..

Meninggalkan mentari...

Membungkam kicau-kicau tak berarti camar-camar nakal di ufuk selatan..
Tempatku berdiri..
Ditengah senja.. aku ingin berbagi hati..
Jauh..  Begitu jauh.. Namun hatiku tak mampu menjauhinya..

Ya Rabb..
Anugerahmu benar-benar sukar tuk kuartikan..
Penciptaanmu benar-benar tak pernah kumengerti..

Aku tak ingin apa-apa lagi..
Jika menunggu ini adalah hal yang terindah untukku..
Maka aku akan tetap menunggu..
Sampai ia membawa kematangan jiwanya..

*I did all this just for you :).,
By Maz Aal "repvblik LOEAMENK"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun