Apakah Anda mendengar nama Gula Hela?
Gula Hela merupakan salah satu warisan kuliner Nusantara yang berasal dari Sabu,Nusa Tenggara Timur. Cemilan ini sangatlah terkenal di Nusa Tenggara Timur terutama di pulaunya sendiri yaitu Sabu,cemilan  khas yang terbuat dari pohon lontar dengan bentuk dan rasa yang unik serta teksturnya yang keras tetapi renyah membuat makanan ini serupa dengan sebatang kayu. Cemilan unik ini memiliki sejarah panjang yang terjalin erat dengan kehidupan masyarakat setempat.
Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alamnya, lontar merupakan salah satu bukti bagaimana pohon tersebut memberikan banyak manfaat. Lontar sendiri termasuk produk unggulan daerah yang kemudian menjadi produk unggulan nasional. Tumbuhan jenis palma ini, hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan. Bagian yang dimaksud mulai dari akar sampai buah untuk bahan pangan, bagunan, hingga perabot rumah tangga.
Setiap bagian dari pohon lontar atau yang biasa di sebut juga pohon tuak memiliki kegunaan tersendiri dalam menunjang kehidupan manusia. Pun di setiap daerah, masyarakatnya memiliki cara tersendiri dalam memanfaatkannya. Rasa yang dihasilkan air nira cukup manis dan sedikit asam. Selain untuk diminum, air nira juga dapat diolah menjadi gula merah hingga arak. Air nira juga dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Boti dan Rote Ndao, NTT untuk bertahan hidup dari musim kemarau panjang. Musim panas yang cukup panjang membuat mereka kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Salah satu cara yang dilakukan agar tetap terhidrasi dan berenergi adalah dengan meminum air lontar.Air lontar memiliki kandungan gula yang cukup tinggi dan beberapa nutrisi lainnya seperti protein, kalsium, fosfor, dan zat besi
Gula merah sering kali juga di sebut dengan gula jawa. Padahal gula merah tidak hanya di produksi di pulau jawa saja, melainkan di luar jawa seperti halnya dengan di Nusa Tenggara Timur. Namun berbeda dengan gula merah lainnya, masyarakat NTT tidak menggunakan nira kelapa, melainkan nira dari pohon lontar atau yang di sebut juga pohon tuak. Selain bahan pembuatannya yang berbeda, gula merah di NTT juga biasanya berbentuk lempeng sehingga banyak masyarakat di sini yang menyebut gula lempeng.
Proses pembuatan Gula Hela
Bahan-bahan
- Air
- Minyak
- Gula merah
- Gula Pasir
- Kacang tanah
- Jahe
Alat :
- Wajan
- Sendok kayu
Cara membuat :
- Masak air, minyak, gulapasir, gula lempeng secara bersamaan sampai mendidih. Pembuatan gula hela membutuhkan nyala api yang sangat besar untuk itu dalam proses memasak menggunakan tungku api.
- Setelah mendidih angkat dan tuangkan keloyang yang telah di siapkan sebelumnya.
- Campurkan kacang tanah di dalam adonan.
- Setelah itu ratakan semua kacang tanah yang telah dicampurkan tersebut.
- Apabila kacang tanah telah rata maka adonan siap untuk di bentuk.
- Adonan tadi di bentuk dengan cara di tarik sesuai ukuran yang di inginkan. Dalam proses pembentukan ini membutuhkan kecepatan karena jika terlalu lama membentuknya maka gula tersebut akan beku dan tidak dapat dibentuk lagi. Pembuatan gula hela ini membutuhkan seorang ahli professional.
- Setelah itu adonan tadi siap untuk dibungkus dan di pasarkan.
Gula Hela di buat dengan cara yang unik yaitu mencampur semua  bahan-bahan seperti air,minyak,gula merah,gula pasir dan kacang tanah yang sudah di haluskan, lalu di tarik panjang  membentuk benang-benang tipis setelah itu di potong-potong menjadi beberapa bagian sesuai dengan selera.
Selain sebagai cemilan, Gula Hela juga memiliki makna budaya dan sosial yang tinggi bagi masyarakat NTT. Gula hela, warisan leluhur yang kini membutuhkan uluran tangan kita untuk tetap lestari. Proses pembuatan Gula hela telah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Keterampilan membuat gula Hela menjadi simbol identitas dan kebanggaan masyarakat setempat. Gula hela seringkali dijadikan sebagai suguhan bagi tamu yang berkunjung. Menyajikan gula hela merupakan bentuk penghormatan dan keramahtamahan kepada tamu.
Gula Hela memiliki konsistensi yang kental dan warna yang cokelat gelap. Rasa manisnya yang khas dan aromanya yang harum menghasilkan sensasi yang memikat saat dikonsumsi. Salah satu ciri khasnya adalah rasanya yang mampu menyebar ke seluruh tenggorokan, memberikan pengalaman yang luar biasa saat menikmatinya. Cemilan khas daerah sering kali mencerminkan budaya dan tradisi setempat, dan Gula Hela tidak kecuali. Ini adalah salah satu makanan yang ingin Anda coba jika Anda mengunjungi daerah Sabu di Nusa Tenggara Timur.
Ingin mencicipi manisnya gula hela? Anda bisa menemukan camilan unik ini di toko oleh-oleh khas NTT  seperti di toko NTT Ibu Soekiran dan Pusat oleh-oleh NTT C&A dan bisa juga membelinya secara online di e-comnerce atau online shop, bisa juga langsung menghungin owner melalaui nomor berikut : 082 339 805 454 atau melaui email : johanagulahela@gmail.com dan dapat melihat update terbaru melalui Sosial media instagram : gulahelajohana.kpg  .
Bagi pencinta kuliner, gula hela adalah permata tersembunyi yang wajib dicoba. Gula hela memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai produk unggulan daerah dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Rasanya yang lezat dan pengalaman yang unik dari Gula Hela akan memberikan kenangan yang tak terlupakan. Namun sayangya, keberadaan Gula Hela saat ini mulai terancam oleh modernisasi dan perubahan gaya hidup masyarakat. Banyak generasi muda yang lebih tertarik pada makanan modern dan instan. Selain itu, semakin sulitnya mendapatkan nira lontar berkualitas juga menjadi kendala dalam produksi Gula Hela.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H