Serba-serbi Kiara Artha Park Bandung

Variasi tarian dan warna dari pertunjukkan dancing fountain, Kamis [20/02]

Bandung terkenal dengan berbagai macam tempat wisata. Baik milik negara maupun pihak swasta. Dengan banyaknya tempat wisata yang dimiliki, ini menjadikan Bandung banyak dikunjungi masyarakat lokal maupun internasional.

Salah satu tempatnya ialah Kiara Artha Park yang menjadi tempat baru warga Kota Bandung yang berlokasi di Jl. Banten, Kebonwaru, Kec. Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat 40272.

Tempat ini dibuka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 22.00 WIB. Siapapun dapat berkunjung ke Kiara Artha Park tanpa dipungut biaya tiket masuk sehingga banyak masyarakat yang mengunjungi tempat ini mulai dari anak-anak, pasangan, keluarga, hingga lanjut usia. 

Adapun yang menjadi daya tarik tempat ini adalah dancing fountain atau air mancur menari.

Dancing fountain dapat disaksikan pada waktu-waktu tertentu. Seperti yang sudah terjadwalkan yaitu Senin s.d Jumat pukul 18.30 WIB dan pukul 19.30 WIB. Namun, hari Sabtu dan Minggu pukul 18.30 WIB, 19.30 WIB, dan 20.30 WIB. Di musim penghujan air mancur ditampilkan secara kondisional, artinya jadwal penampilan air mancur bisa saja di ubah dengan melihat banyak sedikitnya pengunjung.

Pertunjukkan dancing fountain terbagi menjadi 3 sesi dengan durasi 15 menit. Ketika dancing fountain sedang berlangsung, diiringi dengan lagu tradisional hingga mancanegara.

Pengunjung dapat menikmati dancing fountain di tempat yang telah disediakan, yaitu tepat di depan air mancur tersebut. 

Perlu diketahui, di dalam Kiara Artha Park terdapat taman Asia Afrika tepat di area dancing fountain. Ditampilkan pula patung tokoh-tokoh hingga bendera negara yang terlibat dalam konferensi Asia Afrika. 

Pukul 16.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB menjadi puncak pengunjung untuk menikmati indahnya Kiara Artha Park. Hari libur menjadi puncak pengunjung yang datang ke area tersebut . Akan tetapi, karena fasilitas yang disedikan tidak sebanding dengan jumlah pengunjung yang datang, maka ada sebagian pengunjung yang tidak mendapatkan kursi untuk duduk.

Tak perlu khawatir, tempat ini menyediakan mushola dan cafe bagi para pengunjung yang datang. Cafe yang ada menjual berbagai macam makanan dan minuman dengan harga sesuai dengan isi kantong.

Tempatnya yang strategis dapat diakses baik kendaraan umum atau pun kendaraan pribadi. Lahan parkir yang disediakan pun cukup luas sehingga dapat menampung banyak kendaraan. Namun, ada tarif parkir yang harus dibayar seperti kendaraan roda 4 Rp 3000/jam dan roda 2 Rp 1500/jam.

Tempat ini cocok bagi siapapun yang ingin menikmati angin sepoi di sore hari karena berada di lahan terbuka. Bagi pengunjung yang akan melaksanakan sholat, terdapat mushola di tempat ini. Hanya saja pengunjung harap membawa alat sholat karena yang tersedia hanya sedikit dan tidak memungkinkan untuk menampung banyaknya pengunjung tiap harinya.

Disamping dancing fountain yang menjadi ciri khas Kiara Artha Park ini, ada pula tempat yang patut dikunjungi oleh para pengunjung. Hanya dengan membayar Rp 15.000 pengunjung dapat merasakan suasana seperti berada di Korea yang disebut dengan Kampung Korea. 

Kampong Korea menyajikan nuansa korea, Kamis [20/02]

Di dalam kampung tersebut pengunjung dapat merasakan makanan-makanan khas korea dengan harga sesuai kantong. Agar momen ini tidak terlupakan, pengunjung wajib berfoto dengan mengenakan baju khas korea dan merogoh kocek Rp 100.000 dengan hasil foto yang dicetak.

Hal menarik lain dari tempat ini ialah bagi para pengunjung yang ingin mengelilingi area Artha Park tanpa berjalan kaki, pengunjung bisa menaiki trem seperti bandros dengan tidak di kenai tarif sepeserpun.

Akhir-akhir ini Kiara Artha Park mulai sepi dikunjungi, karena di Bandung telah memasuki musim penghujan. Area yang terbuka menjadikannya alasan, jika pengunjung datang di musim penghujan maka akan sulit mencari tempat berteduh.

Dengan fasilitas menarik yang ditawarkan, jadi kapan anda akan berkunjung dan menikmati dancing fountion Kiara Artha Park bersama teman, sahabat, pasangan, maupun keluarga?