"Saya, Jack".
"Bisa tolong maju kedepan?!".
"Siap!".
"PLAAKK..! PLAAKK!"
"Aduh, kok kamu mukul saya?"
"Otakmu itu terbuat dari apa, Njul?".
"Singkong rebus!".
"Subhanallah..!"
**
Menarik memang memperhatikan keterbelakangan cara fikir semacam ini. Meski tau menertawakan orang itu berdosa, tetap saja saya tertawa terpingkal-pingkal karenanya.
Lebih daripada itu, hal inipun jadi kembali mengingatkan saya akan nasehat Simbok beberapa minggu lalu. Bahwa katanya, "Untuk melihat ahlak dan kepribadian seseorang, cukup lihat saja seberapa sering orang itu gemar melanggar aturan. Kalau hanya aturan sesepele itu saja tetap dilanggar, bagaimana dengan aturan-aturan lain yang memiliki level tinggi kedisiplinan? Ngimpii..!"