Mohon tunggu...
Fadila
Fadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Semarang

Penulis yang baik adalah pembaca yang baik pula. Jadi, selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuk, Intip Unsur Intrinsik Novel Pukul Setengah Lima Karya Rintik Sedu!

31 Januari 2024   13:47 Diperbarui: 31 Januari 2024   13:50 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar waktu utama yang digunakan dalam cerita di novel ini adalah setengah lima sore. Seperti judul novel ini, Pukul Setengah Lima. 

Latar suasana yang diusung dalam novel ini yaitu suasana canggung antara Alina dan Tio bertengkar bahkan putus, kehangatan saat Alina berbicara dengan Danu, suasana menegangkan saat Farid ketahuan selingkuh dengan Siti oleh istrinya, suasana mengharukan saat Ibu Alina dan Alina tengah bercakap-cakap sebelum Alina berangkat kerja. 

5. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan penulis dalam cerita ini adalah sudut pandang orang ketiga, karena penulis memposisikan dirinya sebagai tokoh utama (Alina).  

6. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini adalah bahasa Indonesia yang terpengaruh aksen Jaksel atau gen z menyebutnya dengan bahasa Jaksel. Bahasa yang digunakan penulis juga tidak terlalu berat dan istilah-istilah yang digunakan penulis cukup kekinian hingga mudah untuk dipahami pembaca.

7. Amanat

Unsur intrinsik yang merupakan pesan penulis yang ingin disampaikan kepada pembacanya adalah amanat. 

Amanat dari cerita novel ini adalah akan lebih baik apabila kita menolak sesuatu yang kita tidak inginkan daripada menjalaninya dengan setengah hati atau terpaksa. Kemudian, sebaiknya kita tidak membohongi diri atau orang lain untuk mendapatkan kebahagiaan, karena kebahagiaan dapat kita peroleh apabila kita bersyukur dan menerima keadaan. Selain itu, jangan berharap lebih kepada manusia, karena kemungkinan besar yang kita dapatkan adalah rasa kecewa.  

Oh, iya, buat Alina, jangan menunggu Danu terus, ya. Dia kan hilang {{{(>_<)}}} Hahaha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun