Mohon tunggu...
Lizvi AnnajmiSiregar
Lizvi AnnajmiSiregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Traveling is my hobby

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKNT 43 USU: Pemberdayaan Masyarakat Desa Sicanang Melalui Budidaya Ikan dan Pengembangan Ekowisata Pesisir

9 Januari 2025   15:52 Diperbarui: 9 Januari 2025   15:52 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara umum Kecamatan Medan Belawan Sicanang merupakan salah satu daerah dengan luas wilayah 21,82 km² dan Kecamatan Medan Belawan adalah daerah pesisir kota medan dan merupakan wilayah bahari dan maritim yang berbatasan langsung pada selat malaka dengan penduduknya yang berjumlah 109.908 jiwa (2022). DiKecamatan Medan Belawan ini terdapat pelabuhan Belawan yang merupakan pelabuhan terbuka untuk perdagangan internasional, regional dan nasional. Pelabuhan belawan ini merupan urat nadi perekonomian sumatera utara khususnya arus keluar masuk barang dan penumpang melalui angkutan laut, sehingga Kota Medan dikenal dengan pintu gerbang indonesia bagian barat.

Maka dari itu, Desa Sicanang menjadi desa yang terpilih untuk berjalannya kegiatan KKN Tematik ini. Desa Sicanang memiliki kekayaan sumber daya laut yang melimpah, mejadikannya sebagai pusat kegiatan perikanan. Hal ini memberikan peluang untuk menerapkan praktik perikanan yang berkelanjutan. Sebagian besar penduduk desa menggantungkan hidupnya pada sektor perikanan. Oleh karena itu, program pemberdayaan dan edukasi tentang praktik perikanan yang baik sangat relevan dan dapat memberikan dampak langsung.

Desa ini juga menghadapi berbagai tantangan, seperti peanangkapan ikan yang berlebihan dan pencemaran. KKN ini dapat fokus pada solusi untuk masalahmasalah tersebut, seperti pengelolaan sumberdaya yang berkelanjutan dan konservasi. Dengan segala potensi dan tantangan yang ada, Desa Sicanang menjadi lokasi ideal untuk pelaksanaan KKN Tematik yang tidak hanya mengedukasi mahasiswa, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat.

# Solusi Peningkatan Perekonomian di Desa Sicanang

Tambak Budidaya
Tambak Budidaya

1.Peningkatan Kapasitas Nelayan dalam Praktik Perikanan Berkelanjutan

Edukasi seperti seminar atau pelatihan tidak diterapkan kepada nelayan dikarenakan teori yang akan diberikan atau disampaikan kepada para nelayan tidak akan diterapkan mengingat para nelayan lebih ahli tentang teknik perikanan.Oleh karena itu mahasiswa KKN-T melakukan atau mengikuti cara-cara penangkapan, menentukan daerah fishing ground, tangkapan hasil utama nelayan serta penyortiran jenis ikan maupun udang. Sehingga tujuan pertama terpenuhi yaitu mengurangi praktik overfishing dan melestarikan ekosistem laut agar hasil perikanan tetap stabil dan berkelanjutan.

2. Diversifikasi Usaha Perikanan dan Peningkatan Nilai Tambah Produk 

Karena melimpahnya hasil Sumberdaya Alam di Kelurahan Sicanang, seperti ikan, udang dan jeruju daun mangrove. Sumberdaya alam tersebut diolah menjadi bakso ikan, dimsum udang, keripik mangrove, basreng mangrove dan minuman sirup dari mangrove bahkan yougert dari olahan jeruju mangrove. Olahan tertsebut menggunakan packing yang unik dan menarik sehingga harga pasar atau nilai jual produk tersebut menjadi bernilai tinggi dipasaran. Sehingga tujuan kedua terpenuhi yaitu meningkatkan pendapatan nelayan melalui diversifikasi usaha dan memberikan alternatif pendapatan di luar tangkapan harian.

3. Pengenalan Budidaya Ikan

Karena kurangnya dukungan kepada msayarakat untuk melakukan pembudidayaan ikan terbukti dari banyaknya tambak ikan yang kosong sehingga mahasiswa KKN-T melakukan dukungan kepada nelayan yang memiliki tambak ikan yang kosong agar melakukan pembudidayaan ikan dengan cara memberikan bibit dan edukasi pembudidayaan seperti pemerhatihan kualitas air yaitu Ph, Do, TDS dan TSS. Oleh karena itu nelayan yang difasilitasi oleh Universitas Sumatera Utara melalui mahasiswa KKN-T sadar bahwa selain dari melakukan penangkapan ternyata bisa juga mendapatakan pendapatan lebih dari kegiatan pembudidayaan. Sehingga tujuan ketiga terpenuhi yaitu menyediakan sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya laut yang menurun.

4. Edukasi Konservasi Ekosistem Laut dan Pesisir

Karena kondisi daerah Sicanang yang terjadi banjir ROB sehingga pihak KKN-T memberikan kebijakan kepada kepala Kelurahan dan kepala lingkungan untuk melakukan penanaman pohon mangrove di daerah-daerah yang memiliki kedalaman air yang tinggi. Sehingga pohon mangrove tersebut dapat mengkondisikan air agar dapat mencegah serta antisipasi terjadi banjir ROB pada daerah Kelurahan Sicanang. Kepala Kelurahan dan kepala lingkungan setuju dan mengajak masyarakat-masyarakat Keluruhan Sicananguntuk melakukan penanaman mangrove tersebut di berbagai lingkungan yang berada di Kelurahan Sicanang. Sehingga tujuan ke-empat terpenuhi yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi ekosistem pesisir untuk mendukung keberlanjutan perikanan.

5. Pengembangan Ekowisata Pesisir 

Ekowisata yang terdapat di Kelurahan Sicanang tepatnya di Blok 16 tidak terawat lagi sehingga pesrta KKN-T memiliki program membangun kembali ekowisata mangrove ini. Tetapi terkendala yaitu pemilik atau ahli waris yang memiliki ekowisata tersebut terjadi pertikaian antar keluarga sehingga ekowisata tersebut tidak dapat dilakukan baik dari segi kreativitas maupun inovasi di tempat ekowisata tersebut. Sehingga tujuan pada solusi kelima tidak dapat terpenuhi yaitu tidak dapat memperluas sektor ekonomi di luar perikanan melalui wisata alam berbasis lingkungan yang berkelanjutan.

#Kesimpulan dan Harapan 

Kegiatan KKN-T di Kelurahan Sicanang berhasil mendukung praktik perikanan berkelanjutan, diversifikasi usaha, dan konservasi lingkungan. Mahasiswa turut mengurangi overfishing, meningkatkan pendapatan melalui pengolahan hasil laut, serta mendukung budidaya ikan sebagai sumber pendapatan alternatif. Penanaman mangrove juga melibatkan masyarakat dalam mencegah banjir rob dan menjaga ekosistem pesisir. Namun, pengembangan ekowisata mangrove belum terealisasi akibat kendala internal. Harapannya, masyarakat dapat melanjutkan program ini secara mandiri untuk mewujudkan Desa Sicanang yang berkelanjutan dan sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun