Mohon tunggu...
Elizabeth Tjahjadarmawan
Elizabeth Tjahjadarmawan Mohon Tunggu... -

I'm a science teacher and writer of some books. I live to dedicate my life in education field. To contribute, to improve, and to enhance quality learning process for better education are my passion. Hp: 085383403600 www.eliz70.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tips Berbelanja di Shinsaibashi Suji-Osaka Jepang

10 Juli 2016   18:06 Diperbarui: 11 Juli 2016   10:28 1666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungai jernih di area belanja | Dokumentasi pribadi

Pengalaman  mengunjungi Jepang kali ini saya tulis ketika berada di Osaka pada Mei tahun 2015 yang lalu bersama rombongan benchmark education Kemendikbud.  

Kebetulan kami sempat mampir di area ini.  Topik tulisan kali ini adalah tips berbelanja di Shinsaibashi Suji, pusat oleh-oleh yang ramai dikunjungi wisman.  Harga barang-barang di sini termasuk agak miring alias cukup terjangkau. Kendati demikian jika dibandingkan nilai uang rupiah tetap saja kita sebagai turis asing memerlukan budget lebih jika tak ingin hanya windows shopping.  hahhaa. 

TIPS BERBELANJA DI SHINSAIBASHI SUJI street di OSAKA JEPANG.

Osaka. Kota ini termasuk kota ke-3 terbesar di Jepang.  Jalan-jalan raya yang bersih, lebar, dan so pasti tertib lalu lintas. Hal yang paling membedakan dengan jalan raya di Indonesia adalah keberadaan sepeda di jalan-jalan besar.  

Di pinggir badan jalan terdapat rute pengendara sepeda.  Sepeda di Jepang dengan bentuk yang khas, mempunyai keranjang di bagian depannya dan boncengan bagi anak batita atau balita. Pengendara sepeda juga menaati lampu lalu lintas dan ikut menyeberang bersama kendaraan lain. Pengendara sepeda sungguh dihormati sebagai bagian pengguna jalan.  Sepeda banyak dijual di Jepang dengan harga bervariasi dan cukup terjangkau dibandingkan membeli mobil tentunya!

Jalan raya Osaka
Jalan raya Osaka
Pengendara sepeda di Osaka
Pengendara sepeda di Osaka
Harga sepeda di Osaka mulai dari 16000 - 40000 Yen (Mei 2015)
Harga sepeda di Osaka mulai dari 16000 - 40000 Yen (Mei 2015)
Aneka barang yang dijual di area belanja Shinsaibashi Suji antara lain fashion, tas, sepatu,asesoris mulai dari harga yang biasa hingga barang bermereknya Jepang seperti kosmetika Jepang seperti SK II, Shiseido, dan brand merk lainnya.  Aneka souvenir dan makanan khas Jepang, juga ada.  Jam tangan, alat-alat elektronik, dan laptop lengkap di sini.

Saat itu rombongan memencar menjadi beberapa kelompok sesuai dengan kebutuhan barang yang dibeli masing-masing.  Kami hanya mempunyai waktu berbelanja 2 jam saja.  Saya ditemani oleh bu Rini, Bu Bethi, dan Bu Sri.  Sebelum berbelanja kami sempat berfoto di depan Shinsaibashi street.

Saya bersama Bu RIni (palembang) dan Bu Bethi (Pontianak)
Saya bersama Bu RIni (palembang) dan Bu Bethi (Pontianak)
Area  belanja Shinsai bashi sangat nyaman karena bersih dan tertib walaupun ramai dan padat pembeli.  Yang saya kejar pertama adalah pocky green tea (snack ini saat itu hanya ada di Jepang). 

Setelah melihat ke sana-sini dan bertanya-tanya akhirnya saya menemukan sebuah toko yang menjual pocky green tea pesanan putri saya Jessica Anzamar.  Wah leganya.  Ini karena bantuan Bu Rini dan Bu Bethi yang setia menemani saya.  Terima kasih ya teman-teman sayang... 

Oya ada hal yang menarik di sini yaitu keberadaan sungai nan jernih di  tengah area perbelanjaan yang padat.  Tak ada orang membuang sampah sembarangan.  Hal ini perlu dicontoh dan kita terapkan di Indonesia. Bisakah?

Berikutnya kami menuju ke toko BIG CAMERA di seberang jalan, sebelah luar area Shinsaibashi Suji.  Kami masuk ke dalam toko yang terdiri dari 4 lantai ini. Saya mencari jam tangan Casio.  Aneka merek dan harga jam tangan made in Japan ada di sini.  Kata orang harganya lebih murah sedikit ketimbang beli di Indonesia.  Saya pun membeli satu jam tangan berwarna putih merek CASIO Baby G juga pesanan putri saya Jessica.

Harganya cukup terjangkau, 8000-an yen.  Dengan menunjukkan paspor maka saya tidak perlu membayar pajak (tax free).  Hal ini diberlakukan bagi semua turis yang datang ke Jepang.  


Saat itu teman  saya, Ibu Bethi dan bu Sri teman saya juga membeli jam tangan untuk putranya.  

Ada lagi hal yang unik pada makanan khas Jepang yang dijual di sini.  Semua makanan dikemas dengan desain pembungkus yang sangat rapi dan menarik.  Harga makanan pun juga cukup terjangkau, mulai dari 300 Yen hingga 3000 Yen.


Aneka makanan dapat dijumpai pada daerah yang dinamakan Dotonbori.

 

Baiklah pembaca, saya simpulkan tips berbelanja di Shinsaibashi Suji yaitu;

(1) Bawalah selalu paspor dalam tas karena dengan menunjukkan paspor kepada penjual maka kita mendapatkan tax free.  besarnya tax free bergantung pada harga barang yang dijual.  Lumayan ya jika tidak perlu bayar pajak karena pihak toko yang membayar pajak turis.  Saya sempat menanyakan mengapa demikian karena ini merupakan strategi terhadap daya tarik bagi turis agar mengunjungi Jepang.  Wah bisa kita tiru.  Promosi yang efektif !

(2)  Siapkan uang yang cukup (boleh US dollar) karena di Jepang menerima transasksi dolar US namun tidak pada mata uang lain. Won, Yuan, Sing dollar dll tidaik bisa diguanakn untuk transasksi. jadi jangan merepotkan diir sendiri.

(3)  Jangan lupa belanjalah dengan memperhitungkan keperluan yang memang barus dibeli karena bagaimanapun juga nilai rupiah uang kita sangat jauh dibandingkan uang Yen.  MIsalnya  jika kita hanya membawa 10000 yen (sekitar 1 juta rupiah, kurs Mei 2015) faktanya hanya beberapa item barang saja yang dapat kita beli.  Wah belanja di luar negeri memang menguras  kantong  !

Semoga bermnafaat- selama berbelanja di SHinsaibashi SUji Osaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun