Mohon tunggu...
liza suyuti
liza suyuti Mohon Tunggu... -

Berpikir kritis tidak berarti menyerang atau menjatuhkan orang lain, melainkan kemampuan berargumen secara rasional sehingga menemukan kebenaran sebuah pandangan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

MINAT ASING TERHADAP BAHASA INDONESIA MAKIN TINGGI

27 April 2015   04:33 Diperbarui: 4 April 2017   16:26 4367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

MINAT ASING TERHADAP BAHASA INDONESIA MAKIN TINGGI

Evi Dihanti

Widyaiswara Madya

Abstrak

Indonesia merupakan negara yang besar, dengan  potensi sumber daya alam dan sumber daya manusianya. Hal ini merupakan salah satu faktor pendukung negara di dunia untuk melakukan hubungan kerjasama dengan Indonesia. Agar kerjasama dapat terjalin dengan  harmonis dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama, maka tiap dari negara yang sedang bekerja sama itu perlu  mengenal budaya dari masing - masing negara yang bersangkutan.Salah satunya adalah bahasa. Hal ini perlu didukung oleh semua pihak dalam penginternasioanalan bahasa Indonesia yang mulai diminatinya oleh beberapa warga asing. Ada lebih dari 45 negara di dunia yang saat ini sedang mempelajari bahasa Indonesia. Banyak warga asing yang belajar dan menuntut ilmu di Indonesia untuk mengambil program pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Orang asing yang belajar bahasa Indonesia dapat dengan mudah dan cepat menghafal kosa kata tertentu. Saat ini Indonesia merupakan negara berkembang yang dipandang sebagai negara ekonomi baru. Hal ini menjadi nilai tambah sehingga para investor asing tidak segan untuk berinvestasi di Indonesia. Untuk memperlancar proses kerjasama tersebut beserta kelanjutannya, mau tidak mau adalah suatu kewajiban untuk mereka mempelajari bahasa Indonesia.

Kata kunci:Negara Indonesia,Budaya,Penginternasionalan,Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran dasar pokok yang diajarkan sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan bahasa kebudayaan yang berfungsi sebagai bahasa modern (Kosadi, 1990:5). Semua pengajar dan pelajar (mahasiswa, siswa dan masyarakat) harus mempelajari bahasa dengan trampil dan cermat, sehingga memiliki karakter bahasa bangsa, dan wajib membahasakan bahasa Indonesia, akibatnya punya misi bahasa yang berbudaya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah  sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Jadi dapat diartikan bahwa bahasa merupakan suatu media untuk menyampaikan informasi baik secara lisan maupun tulisan dari individu yang satu ke individu yang lain. Secara lisan yaitu dengan berkomunikasi dalam bentuk bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dimana setiap bunyi memiliki ciri khas tersendiri. Sedangkan secara tulisan ialah berkomunikasi melalui sebuah media yang berupa tulisan, misalnya  surat.

Dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan bahasa hampir di setiap aktivitas yang kita lakukan, baik secara lisan, tulisan, maupun melalui bahasa tubuh. Semua bangsa pasti memiliki bahasanya sendiri. Di Indonesia sendiri kita memiliki bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia telah diresmikan penggunaanya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Bahkan sebelum itu kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional telah ditunjukkan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yang salah satunya berbunyi : “Kami poetera poeteri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, Bahasa Indonesia”. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 33 provinsi dengan beraneka ragam suku bangsa, memiliki bahasa komunikasi mereka sendiri, sehingga bukan hal yang mustahil bahwa Indonesia sebagai sebuah negara memerlukan sebuah alat pemersatu bangsa. Salah satu yang dapat digunakan ialah bahasa Indonesia. Selain itu, bahasa Indonesia juga sebagai jati diri bangsa Indonesia, yang perlu dibina oleh setiap warga negara Indonesia.

Indonesia merupakan negara yang besar, dengan  potensi sumber daya alam dan sumber daya manusianya. Hal ini merupakan salah satu faktor pendukung negara di dunia untuk melakukan hubungan kerjasama dengan Indonesia. Agar kerjasama dapat terjalin dengan  harmonis dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama, maka tiap dari negara yang sedang bekerja sama itu perlu  mengenal budaya dari masing - masing negara yang bersangkutan. Salah satunya adalah bahasa. Karena indonesia memiliki potensi untuk di ajak bekerjasama, maka penting bagi negara di dunia untuk mengenal bahkan mempelajari bahasa Indonesia.

Namun memikat negara- negara di dunia untuk mau mengenal bahkan menggunakan bahasa Indonesia bukanlah hal yang mudah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kekuatan politik juga menjadi salah satu faktor sebuah bahasa dijadikan bahasa internasional. Dewasa ini minat masayarakat dunia akan bahasa Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini terbukti dengan lebih dari 45 negara di dunia yang sedang mengikuti program BIPA, yaitu program pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia bagi penerjemah asing. Sungguh sangat disayangkan, disaat minat bangsa asing terhadap bahasa Indonesia meningkat, namun masyarakat Indonesia sendirilah yang kurang mampu melestarikan bahasa mereka, bahkan nampaknya masyarakat juga mulai acuh terhadap penggunaan bahasa Indonesia dalam keidupan sehari - hari. Kaum remaja khususnya, mereka lebih suka menggunakan bahasa yang mereka anggap sebagai bahasa gaul dari pada menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Yang lebih mngenaskan ialah ketika kita bisa berbahasa Indonesia, namun cara bicara kita sedikit banyak masih terpengaruh oleh logat bahasa daerah. Seringkali juga ada beberapa yang mencampur - adukkan bahasa Indonesia dengan bahasa daerah. Dengan demikian bahasa Indonesia yang digunakan dalam percakapan sangat berbeda dengan bahasa Indonesia baku yang telah ditetapkan. Tidak hanya terkontaminasi oleh bahasa daerah, ancaman dominasi bahasa asing kian terjadi. Belakangan ini pengaruh bahasa internasional yaitu bahasa Inggris sudah semakin menguat. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin  banyaknya orang yang gemar menggunakan bahasa Inggris sebagai selingan dalam percakapan

Sebuah tantangan agar bahasa Indonesia dapat dikenal oleh masyarakat di lingkup dunia atau dengan kata lain masih banyak tantangan yang harus kita dihadapi  untuk dapat menginternasionalkan bahasa Indonesia. Hal ini dapat kita lihat dari berbagai aspek. Yang pertama ialah rendahnya kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Di Indonesia memiliki jumlah penduduk yang tidak sedikit. Indonesia menduduki posisi ke 4 dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Namun sumber daya manusia yang banyak ini tidak akan cukup jika kualitasnya masih rendah. Karena rendahnya kualitas sumber daya manusia menyebabkan sulitnya mengembangkan bahasa Indonesia. Dalam penggunaanya, masih banyak orang Indonesia yang tidak memperdulikan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini juga menjadi salah satu faktor penghambat bahasa Indonesia untuk dikenal oleh masyarakat di dunia. Kedua ialah daya tawar politik dan ekonomi di Indonesia yang masih rendah. Untuk mempromosikan bahasa Indonesia di tingkat internasional, juga untuk memikat para masyarakat di dunia internasional agar mau menggunakan bahasa Indonesia tentunya harus ada sesuatu yang membuat orang tersebut terpaksa mau untuk belajar bahasa Indonesia. Yang dimaksud ialah negara lain harus memiliki ketergantungan pada Indonesia dalam berbagai macam aspek seperti ekonomi, politik, sosial, dan budaya serta juga seberapa besar peran bahasa Indonesia dalam kegiatan perekonomian di dunia. Misalnya bahasa Indonesia dapat mempermudah kegiatan transaksi perekonomian antar negara baik itu di Indonesia sendiri maupun di negara lainnya. Ketiga ialah pola pikir masyarakat dengan menjadikan bahasa asing khusunya bahasa Inggris sebagai status sosial. Penggunaan bahasa daerah dan bahasa Indonesia telah dikalahkan oleh penggunaan bahasa Inggris. Masyarakat berpikir bahwa menggunakan bahasa asing dapat meningkatkan status sosial dan dianggap sebagai orang yang berpendidikan. Fakta ini dapat kita lihat dengan berkembangnya sekolah berstandar internasional yang menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Selain itu juga adanya sekolah yang memasukkan mata pelajaran bahasa asing dalam kurikulum pendidikannya, misalnya untuk bahasa Jepang, bahasa Jerman,  bahasa Mandarin, juga bahasa Arab. Otomatis sekolah yang seperti ini tentunya lebih diminati oleh masyarakat karena terkesan bonafit.

Ada beberapa hal yang juga mendukung dalam penginternasioanalan bahasa Indonesia yaitu mulai diminatinya bahasa Indonesia oleh beberapa warga asing. Ada lebih dari 45 negara di dunia yang saat ini sedang mempelajari bahasa Indonesia. Selain itu juga banyak warga asing yang belajar dan menuntut ilmu di Indonesia untuk mengambil program pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Hal ini mungkin dikarenakan bahasa Indonesia lebih mudah untuk dipelajari dibandingkan dengan bahasa Inggris yang telah diakui sebagai bahasa Internasional. Bahasa Indonesia secara struktur bahasanya lebih mudah dipahami. Logat pelafalan dan yang tertulis pun relatif sama. Selain itu, bahasa Indonesia juga lebih mudah dihafalkan karena banyak kosa kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia. Sehingga orang asing yang belajar bahasa Indonesia dapat dengan mudah dan cepat menghafal kosa kata tertentu. Saat ini Indonesia merupakan negara berkembang yang dipandang sebagai negara ekonomi baru. Hal ini menjadi nilai tambah sehingga para investor asing tidak segan untuk berinvestadi di Indonesia. Untuk memperlancar proses kerjasama tersebut beserta kelanjutannya, mau tidak mau adalah suatu kewajiban untuk mereka mempelajari bahasa Indonesia. Hal lain yang menarik dari Indonesia yaitu keragaman budayanya. Indonesia yang terdiri dari beragam suku bangsa yang memiliki budaya yang sangat berharga untuk Indonesia.Banyak yang berpendapat bahwa budaya itu tidak dapat diajarkan atau tidak perlu diajarkan, karena proses sosial akan dengan sendirinya akan memunculkan pengetahuanpemahaman tentang budaya. Jadi mengapa kita perlu membahas komponen budaya dalam pengajaran BIPA? Jawabnya , adalah kita berupaya menanamkan kesadaran budaya Indonesia dalam segala kegiatan yang berkaitaan dengan Indonesia. Beberapa penelitian tentang keberhasilan proses pembelajaran bahasa, adalah dengan menghubungkan antara bhasa dengan budaya sangat membantu pembelajar dalam mengatualisasikan diri mereka di dalam berbahasa Indonesia. Para seniman, budayawan atau pelajar yang tertarik ataupun hendak melakukan penelitian terhadap kebudayaan Indonesia otomatis juga ditutut untuk berbahasa Indonesia. Sebenarnya masih ada alasan lain mengenai daya tarik dan peluangdalam rangka penginternasionalan bahasa Indonesia. Namun beberapa tersebut diatas merupakan garis besar yang sudah dapat mewakili semuanya.

Pustaka Rujukan

Badudu, JS.1989.Inilah Bahasa Indonesia Yang Benar III. Jakarta Gramedia

Hidayat, Kosadi. 1990. Perencanaan Penajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Binacipta.

Pusat Bahasa Depdinas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Suningsih, Dewi, Desember 3, 2007. Minat Asing Terhadap Bahasa Indoesia Makin Tinggi Berita Departemen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun