Mohon tunggu...
Miayazlin
Miayazlin Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penikmat kopi senja, film, buku, lagu, komedi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Pertemanan Itu Putus

3 Juni 2024   09:47 Diperbarui: 3 Juni 2024   10:09 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namun, seperti halnya putus cinta,  kesedihan dan patah hati tidak perlu berlarut-larut.  Dari sekian banyak nasihat, menurut saya nasihat yang paling cocok adalah menguatkan diri sendiri, terutama mental. Maka itulah pentingnya menguatkan diri sendiri.

Menerima fakta bahwa pertemanan kita sudah berakhir adalah langkah awal.  Tidak ada yang abadi, nothing last forever. Tidak ada hal yang pasti kecuali perubahan. Karena itu perubahan yang terjadi dalam sebuah hubungan, termasuk pertemanan, harus diterima sebagai sebuah keniscayaan. Berakhirnya sebuah hubungan juga bukan melulu kesalahan satu pihak. 

It takes two to tango. Betapa pun sulitnya, kita perlu memaafkan diri sendiri dan pihak lain tersebut. Memang sudah jalannya, kita sering mendengar kalimat itu. Saya pikir itu jalan pintas agar bisa ikhlas. Mungkin kita sudah sampai di terminal untuk menaiki bus dengan tujuan berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun