Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Suku Baduy, Suku yang Hemat dan Gemar Berjalan Kaki

19 Mei 2016   15:54 Diperbarui: 17 Juni 2016   14:55 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suku Baduy adalah suku yang memegang teguh keyakinan Sunda Wiwitan. Adat mereka melarang masuknya modernisasi dan mereka memilih hidup bersahaja apa adanya. Warga Baduy dilarang sekolah, tidak menggunakan listrik dan barang elektronik serta tak boleh naik kendaraan bermotor. 

Ada petuah leluhur yg menjadi pedoman hidup suku Baduy:
“Gunung tak boleh dihancurkan, lembah tak boleh dirusak
larangan tak boleh dilanggar, buyut tak boleh diubah
panjang tak boleh dipotong, pendek tak boleh disambung
yang bukan harus ditiadakan, yang jangan harus dinafikan
yang benar harus dibenarkan...”

Suku yang hemat dan gemar berjalan kaki ini sangat membuat orang-orang terkagum karena mereka berjalan kaki bukan hanya dalam hitungan jam saja, tetapi berhari-hari. Berhari-hari mereka berjalan kaki dari desanya di Banten sampai ke ibu kota Jakarta, atau ke beberapa tempat di Jabodetabek hanya untuk berjualan hasil ladang dan kerajinan tangan khas Suku Baduy Dalam. Tidak hanya itu, mereka pergi ke ibu kota juga bisa didasarkan karena ingin bertamu dan melihat beberapa kerabat mereka. 

Ketika warga Jakarta hanya bisa jalan kaki dan berolahraga selama 5 jam dalam seminggu saat car free day, orang-orang Baduy berjalan kaki setiap hari seumur hidupnya. Bahkan saat berjalan kaki, mereka tidak menggunakan alas kaki sama sekali alias nyeker. Entah sekuat apa kaki-kaki para warga Baduy ini, bayangkan jikalau langit sedang cerah dan matahari sangat teriknya menyinari sepanjang jalan, betapa sangat panasnya aspal di jalanan. Dan hal itu dilalui oleh warga Baduy dengan menyeker dan berjalan kaki dalam jarak yang sangat jauh. Sungguh mengagumkan...

Seperti yang dikutip dari Okezonesebuah studi yang dilakukan University of North Florida menemukan kalau berjalan kaki nyeker atau tanpaalas kaki, baik untuk otak. Selain membantu menyegarkan pikiran, jalan kaki tanpa alas kaki juga baik bagi otak dalam memproses informasi. Hasil penemuan ini memberikan informasi penting bagi mereka yang banyak beraktivitas dengan mengandalkan daya ingat.

Studi dilakukan terhadap 72 responden berusia 18 hingga 44 tahun untuk berlari dua kali tanpa alas kaki, dan menggunakan alas kaki. Kemudian kemampuan mereka mengingat sesuatu diukur pasca berlari. Hasilnya, mereka yang berlari nyeker dalam kondisi lebih cerdas. Hal ini karena saat tanpa alas kaki otak lebih waspada terhadap benda apapun yang bisa menyakiti kaki.

Membahas mengenai suku Baduy yang gemar berjalan kaki, ternyata berjalan kaki dapat memberikan banyak manfaat kesehatan, seperti menjaga kesehatan jantung. Karena, berjalan kaki dapat melancarkan sirkulasi darah. Selain itu, membiasakan diri berjalan kaki bisa meningkatkan denyut jantung. Pantes aja ya, warga Baduy rata-rata sehat dan sangat fit sekali walaupun sudah berjalan kaki menempuh jarak yang beribu-ribu mil.

Berjalan kaki juga dapat mengencangkan lengan dan bahu karena ketika berjalan kaki cukup cepat dengan menggerakkan lengan, maka itu dapat membantu mengencangkannya. Bahkan, berjalan kaki cepat dapat membantu mengencangkan bahu. Warga Baduy datang ke ibu kota Jakarta untuk berjualan hasil ladangnya, salah satunya madu murni yang mereka bawa dalam botol. Dan botol-botol madu itu dimasukkan ke dalam tas dan digantung di lengan, dan mungkin karena berjalan kaki itulah, lengan dan bahu warga Baduy pun menjadi kencang dan kuat dalam membawa hasil jualannya tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun