Bagi anak kecil, dunia di luar rumah mungkin tampak seperti area bermain yang luas. Namun, dia juga bisa menganggapnya sebagai dunia yang menakutkan, penuh dengan orang asing yang tidak dia kenal. Apakah anak akan memandang dunia di luar rumah sebagai tempat yang ramah atau tidak sangat ditentukan oleh pengalaman mereka selama ini. Berinteraksi dengan kerabat di acara keluarga atau kumpul-kumpul singkat dengan anak tetangga menjadi praktik yang bermanfaat dalam mengenalkan anak pada lingkungan sosial selain rumah.
Perkembangan sosial adalah perkembangan tingkah laku anak dalam menyesuaikan diri dengan aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat dimana anak itu berada. Bisa juga diartikan sebagai proses belajar menyesuaikan diri dengan norma, moral, dan tradisi kelompok; Menggabung menjadi satu kesatuan, berkomunikasi satu sama lain dan bekerja sama. Perkembangan sosial anak dimulai dari egois, individualistis, menuju interaktivitas masyarakat. Pada awalnya anak bersifat egosentris, ia hanya dapat melihat dari satu sisi saja, yaitu dirinya sendiri. Anak belum memahami bahwa orang lain mungkin memiliki pendapat yang berbeda dengan dirinya, sehingga pada usia 2-3 tahun anak masih senang bermain sendiri. Selain itu, anak mulai berinteraksi dengan anak lain, mulai bermain bersama dan mengembangkan sifat suka bergaul.
Standar tingkat pencapaian perkembangan sosial emosional anak adalah anak mampu berinteraksi dan menunjukkan reaksi emosional yang wajar, mengetahui apa itu tanggung jawab dan kemandirian, dan yang terakhir adalah mulai menunjukkan rasa percaya diri pada diri mereka. Dalam menyusun program pengembangan sosial emosional terdapat tantangan tersendiri,yakni: Perkembangan sosial emosional terdiri dari banyak kombinasi seperti pengaturan emosi, kompetensi sosial, gangguan budaya, dll. Oleh karena itu, penting untuk memilih perangkat lunak pembelajaran dan alat ukur yang tepat dalam mengukur profil perkembangan. Ukuran perkembangan sosial anak usia dini sebagian besar didasarkan pada penilaian subyektif dari orang yang lebih dewasa dengan segala kepribadian dan konsep yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan bagaimana hasil pengukuran diinterpretasikan dan dilaporkan serta digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Evaluasi atau juga penilaian (assesment) adalah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana tujuan pendidikan telah tercapai, dalam kondisi apa dan untuk bagian mana dari tujuan pendidikan tersebut. Assesment disebut juga proses mengumpulkan, melaporkan dan menggunakan informasi tentang proses dan hasil belajar anak dengan menerapkan prinsip evaluasi dan ketelitian serta menentukan sejauh mana efisiensi yang telah dicapai dalam hasil belajar anak. Melalui penilaian, guru mengetahui proses perkembangan dan hasil belajar yang dicapai anak dalam hal kemampuan kognitif, sikap, dan kepribadiannya. Dasar pelaksanaan dan mekanisme penilaian pembangunan PAUD secara keseluruhan mengacu pada standar nasional PAUD yaitu Permendikbud nomor 137 tahun 2014 bab VI dan Permendikbud nomor 146 tahun 2014. Standar Penilaian PAUD Nasional menyatakan bahwa Standar Penilaian adalah kriteria mengenai penilaian proses dan hasil belajar anak tertuang dalam Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA).
Sehubungan dengan waktu pelaksanaan assesmen, maka assesmen perkembangan sosio-emosional anak dilakukan melalui beberapa tahapan. Disini kita akan mengamati dari proses keseharian anak melakukan aktivitas. Penilaian harian harian dilakukan setiap hari, mulai dari anak sampai pulang sekolah. Misalnya pada proses assesmen yang mengembangkan aspek sosio-emosional anak pada subtema “menanam pohon”. Teknik evaluasi merupakan metode yang biasa digunakan untuk mengetahui kinerja siswa, baik secara individu maupun kelompok. Teknik penilaian biasanya digunakan untuk mengetahui seberapa banyak perkembangan anak yang meningkat atau menurun. Ada beberapa teknik penilaian yang dapat digunakan guru dalam menilai perkembangan sosial dan emosional anak usia dini. Teknik evaluasi yang umum digunakan seperti: observasi, performance, percakapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H