Mohon tunggu...
Liza Dwi Jayanti
Liza Dwi Jayanti Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Transfer S-1 PGSD Kampus VI Kebumen, Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Musik di SD

27 Desember 2010   05:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:21 1999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sifat dan Peran Seni Musik di SD

Pendidikan kesenenian di dalam kurikulm 1984 meliputi 4 cabang seni yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater. Dua cang seni yaitu seni rupa dan seni musik sudah lama di kenal dalam dunia bpendidikan kita.

Mengingat dalamkurikulum SD alokasiwaktru untuk pelajaran kesenian sangat terbatas yaitu dua jam dalam satu minggu. Dalam pendidikan seni di dasarkan pada 3 asas yaitu asas ketelaksanaan, asas keluwesan, dan asas tujuan

Maksud dinyatakan ketiga asas dalam pelakasanaan kurikulum 1984, terutama asas keterlaksanaan, menunjukkan bahwa materi minimal masih dapat di tawar lagi. Sejak pelaksanaan kurikulum 1984 sampai kurikulum SD, materi yang paling kuat untuk ditawar adalah praktik alat musik

Jika diprhatikan perkembangan pelaksanaan pelajra praktek musik sampai sekarang cukup menggembirakan, hal ini dapat dilihat banyak anak yang pergi atau pulang sekolah membawa rekorder dan pianika. Praktik alat musik sengaja diberikan di sekolah degan berbagai pertimbangan, antara lain untuk:

mempermudah siswa mepelajrai dan menguasai not balok

memberi kemungkinan bagi siswa yang mempunyai keunggulan dengan suaranya untuk menyalurkan minat dan bakatnya di bidang musik

memberi pengetahuna yang lebih dalam menfenal dan menghayati berbagai alat musi, sehingga kelak siswa diharapkan mempunyai sikap budaya yaitu sikap dapat menghargai dan mencintai seni atau karya seni sebagai hasil budaya bangsanya.

Pelaksanaan pendidikan seni musik di sekolah dasar bersifat edukasi, apresiasif, dan katarsis. Pendidika seni musik bersifat edukasi karena membantu pertumbuhan anak di bidang musik, pendidikan ini juga bersifat apresiatif karena menumbuhkan sikap menghargai dan mencintai karya budaya bangsanya dan seni musik juga bersifat katarsis karena memberi kesegaran dan kegembiraan kepada siswa sehingga akan mendorong siswa mempelajari pelajaran lainnya.

Peran pendidikanm seni musik adalah mengupayakan pembentukan manusia indonesia seutuhnya dengan cara memupuk rasa kebanggan nasional dan ketahanan dalam menanggulangi pengaruh budaya asing yang bersifat negatif

Materi Seni Musik

Dalam pembelajran musik hal-hal yang harus dicapai harus dapat meliputi 3 bidang belajar yaitu:

1. Biodang belajar pengetahuan atau kognitif

2. Bidang belajar nilai dan sikap atau dinamika-afektif

3. Bidang belajar keterampilan atau sensori-psikomotorik

Sesuai dengan ketiga bidang belajar tersebut materi yang penting dalam pelajaran seni musik adalah:

Materi pengetahuan musik : irama, melodi,harmoni, bentuk, unsur eksprsif

Materi apresiasi musik (sikap menghargai usik); mendengarkan musik dan mengenal beberapa tokoh musik

Materi ketrampilan (praktik musik): praktik vokal dan praktik instrumen.

Metode Pembinaan Kegiatan Vokal

Kegiatan vocal adalah kegiatan yang praktik dan murah, suadg sewajarnyahal ini mendapatkan perhatian yang lebih untuk dikembangkan. Kegiatan vocal dapat dilakukan dengan individu ataupun kelompok. Dari segi pembinaan kedisplinan dan kepekaan pada paduan bunyi, kegiatan kelompok perlu mendapat perhatian khusus. Namun kegiatan individu pun tidak boleh diabaikan. Karena peranannya sebagai pemupuk ekspresi indinidual. Manfaat timbale balik dari kegiatan diatas adalah benyanyi kelompok akan lebih kuat jika setiap individu menyanyi dengan baik.

Dalam pembinaan vocal bahan algu yang akan di ajarkan hendaknya disesuaikan dengan ambitus (wiayah suara) para siswa. Ambitus anak-anak yang terlatih dapat dinagi menjadi dua yaitu:

1. Suara tinggi (sopran) dari nada c' sampai f''

2. Suara rendah (alto) dari nada a sampai d''

Secara terperinci ambitus anak dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Dari Umur 9 - 10 tahun suara anak berkembang mulai dari tiga nada e,g,dan a dengan pusar nada-nada e-g (ters kecil) , kemudian nada itu meluas menjadi empat nada d,e,g,dan a dan selanjutnya berkembang menjadi lima nada c,d,e,g. dan a. Oleh sebab itu sampai umur ini lagu nersistem nada pentatonic (lima nada)

2. Dari umur 10-14 tahun suara anak sudah dapat mencapai satu oktaf yaitudari nada c'sampa c'' atai dari nada d' samapi nada d''

3. Dari umur 14-dewasa suara anak berkembang sampai nada f'' dank e bawah samapi nada a atau g.

CONTOH RPP

A. STANDAR KOMPETENSI : Mengenal notasi angka

B. KOMPETENSI DASAR : Memabaca not angka

C. INDIKATOR : Menyanyikan lagu "Anak

Gemabala"

D. TUJUA:

- Dengan memperhatikan penjelasan guru tentang ambitus teknik vocal, siswa dapat

membedakan antara suara tinggi dan suara rendah dengan tepat

- Melalui demonstrasi guru dalam membaca not angka dalam lagu anak gembala siswa

dapat membaca not angka dengan benar

- Melalui demontrasi guru dalam bernyanyi lagu anak gembala siswa dapat menyanyikan

lagu anak gembala dengan tepat

- Dengan memperhatikan penjelasan guru tentang teknik membuat suara dua dalam lagu,

siswa dapat membuat suara dua dalam lagu anak gembala dengan tepat.

E. MATERI PEMBELAJARAN

- Teknik vocal adalah suatu cara menyanyi dengan baik dan benar.

- Tekni-teknik vocal yang perlu dipelajari yaitu: pengucapan, pernafasan, phrasering,

pembawaan

- Ambitus ialah batas-batas nada yang dimiliki oleh masing-masing manusia. Dan setiap

orang bias memiliki wilayah nada (ambitus) yang berbeda.

- Teks lagu anak gembala.

F. METODE DAN TEKNIK PEMBELAJARAN

- Ceramah

- Demostrasi

- Penugasan

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan

- Mengucapkan salam

- Berdoa

- Mengabsen kehadiran siswa

- Menyiapkan alat-alat

- Guru bertanya jawab kepada siswa " siapa yang hobinya menyanyi?"

- Guru menyampaikan materi yang akan di ajarakan

"Pada hari ini kita akan mempelajarai tentang cara menyanyikan sebuah lagu yaitu anak gembala"

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

"Setelah pelajaran ini selaesai ibu harap kalian dapat menyanyikan lagu anak gembala dengan benar"

2. Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

- Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang ambitus suara

- Siswa dan guru bertanya jawab tentang cara membaca not angka

- Siswa memperhatikan demonstrasi guru dalam membaca not angka dalam lagu

"Anak Gembala"

- Siswa memperhatikan demonstrasi guru dalam menyanyikan lagu "Anak

Gembala"

b) Elaborasi

- Siswa dengan bimbingan guru membaca not angka

- Siswa dengan bimbingan guru membaca not angka dalam lagu anak gembala

- Siswa dengan bimbingan guru menyanyikan lagu anak gembala

- Siswa secara berkelompok membuat suara dua dari lagu anak gembala

c) Konfirmasi

- Siswa dibagi menjadi 5 kelompok , masing-masing kelompok ada 4 anak

- Siswa bersama kelompoknya berlatih bernyanyi

- Siswa secara berkelompok maju ke depan menyanyikan lagu anak gembala

3. Penutup

- Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi

- Siswa mencatat PR

- Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya

H. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1. Media

- Teks lagu anak gembala

2. Sumber pembelajaran

- Buku Seni Budaya dan Keterampilan

- Buku Fokus

I. PENILAIAN

Indikator

Teknik Penilaian/ Bentuk Penilaian

Instrumen

Menyanyikan lagu anak "Anak Gembala"

- Bentuk Praktek

-Teks lagu "Anak Gembala"

Dengan memperhatikan aspek:

- Keindahan suara

- Penguasaan teknik vocal

- Penafsiran dan pengungkapan lagu

- Penampilan yang meliputi kepribadian, keserasian, dan kewajaran

Nilai = Jumlah Skor perolehan

4

Aspek yang dinilai:

Keindahan suara 10-90

Penguasaan Teknik vocal 10-90

Penafsiran dan pengungkapan lagu 10-90

Penampilan 10-90

Mengetahui ,.........2010

Kepala SDN ..... Guru Kelas

NIP............... NIP

Oleh

Liza dwi jayanti

VB

X7210078

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun