Mohon tunggu...
Liza Cita Dewi
Liza Cita Dewi Mohon Tunggu... Pegawai -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kau Menghilang

3 Desember 2015   07:33 Diperbarui: 3 Desember 2015   07:45 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Selamat pagi Desember,

Ada hari dimana saat pagi datang menyambut dengan muram, membuat semua energi seolah ikut terbang melayang-layang.. naik tinggi.. tinggi.. kemudian hilang ke udara. Yang tersisa hanya raga tanpa gairah.. masih berbaring tenang, menatap langit-langit kamar lekat-lekat seperti mencari bayangan yang hilang.. Seandainya begitu pula mudahnya kenangan bisa pergi.. hilang.

Kadang lebih mudah untuk bersembunyi.. bukan karena kau takut kenangan.. tapi kau takut kenyataan

Sesaat radio dikamarmu seolah ikut mengerti suasana hati.. boleh saja kau berangan-angan, namun kau tahu cinta tak bisa, tak bisa kau salahkan.

Aku selalu merasa bahwa hidup adalah petualangan yang indah.. bila aku tak tahu, maka aku tanyakan caranya.. aku belajar melakukannya.. dan voila.. aku sudah berhasil membuatnya.. atau mungkin gagal total entah dimana salahnya.. hahaha.. Aku menikmati prosesnya.. aku tau bahwa kita tidak akan selalu menang dan berhasil.. aku cukup berlapang dada menerima apapun yang kehidupan tawarkan padaku.. filsafat kekalahan adalah kemenangan yang tertunda bagiku adalah benar adanya.. aku meyakini itu.. itu hanya masalah waktu.. mungkin tidak sekarang.. tapi hey, selalu ada lain waktu.. karena kita masing-masing hanya hidup sekali.. jadi mengapa tidak mencoba dan berbahagia dalam prosesnya :). 

Tapi aku tak mengerti cinta.

Kuyakinin hati telah ikhlas melepaskan.. tapi pikiran seolah punya cara tersendiri untuk kembali menguntai kenangan.. ah aku benci.. yang seperti in sungguh aku tak mengerti.. tidak ada panduan yang jelas.. cinta memang adalah cinta.

Kini aku yang tak yakin dengan diri sendiri, aku terombang-ambing dalam perasaan seperti lari dari kenyataan.. membangun tembok-tembok pertahanan.. mencoba bersembunyi dari kenyataan.. dan pagi yang muram hari ini seolah menjadi penyanyi latar konser musik orkestra.. mendukung suasana.. membuat lagu kehidupan semakin sendu ketika didengarkan.. berubah suasana hati.. sesaat kemudian tanpa bisa dibendung lagi.. air mata menetes membasahi pipi.

Mudah saja bagimu.. pada saat kau menghilang.. hingga hari ini aku masih menyimpan tanya..

Andai saja aku tak mengenal Cinta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun