Mohon tunggu...
Liza Cita Dewi
Liza Cita Dewi Mohon Tunggu... Pegawai -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tell Me the Truth..!

16 September 2015   15:23 Diperbarui: 16 September 2015   15:23 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarkah kamu selalu ingin mendengar kenyataannya..?

Karena saya merasa, terkadang berharap menerima kebohongan yang terbungkus indah.

Kalau diibaratkan penyanyi, kebohongan yang indah itu sebagaimana penyanyi yang bertampang imut menggemaskan sedang menyanyi lip sync sambil melenggak-lenggok genit diatas panggung.. suatu kemasan yang sempurna.. toh tidak terlalu masalah bila kenyataannya mungkin dia tidak bisa bernyanyi.. tidak ada yang keberatan.. mungkin ini semacam win win solution.

Kalau diibaratkan obat, kebohongan yang indah itu adalah pil diet super instan yang marak beredar.. turun permanen 10 kg hanya dalam 10 hari.. suatu tagline yang sempurna.. toh tidak terlalu masalah bila kenyataanya mungkin bisa memiliki efek samping yang aneh-aneh dikemudian hari.. sekali lagi.. tidak ada yang keberatan.

Jadi, benarkah bahwa kita menyukai kenyataan..? (walaupun itu pahit). Bahwa kita ingin selalu mendengar kenyataan..? karena saya pribadi tidak. Saya pribadi merasa pada beberapa hal dalam aspek kehidupan mungkin saya memilih untuk tidak mendengar kenyataannya.. karena kenyataan bisa menjadi begitu pekat dan pahit seperti permen rasa getah karet.

Mungkin akan banyak orang yang tidak sependapat dengan saya, silahkan.. bebas saja.. kita saat ini hidup di negara bebas merdeka.. jadi semua orang tentu saja boleh berpendapat.

Saya pikir banyak orang membenci kebohongan, bukan karena kebohongannya.. tapi karena kebohongan itu terungkap. Mereka marah karena akhirnya mengetahui kenyataannya.. mereka marah karena mendengar kenyataan pahit.. jadi coba kita lihat kembali.. kalau begitu mereka marah pada kebohongan atau pada kenyataan pahit..? kadang menurut saya mereka marah pada.. kenyataan pahit. 

Saya bukannya menyukai kebohongan.. tapi saya berharap apabila mungkin suatu saat nanti kamu terpaksa membohongi saya.. Pastikan bahwa saya tidak akan pernah mengetahuinya.

Because.. One of the hardest things to do in life, is letting go of what you thought was real.

(^_^)Lysa

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun