Pernahkah Anda mengalami rasa kecewa? Yup. Setiap orang pasti pernah mengalami kekecewaan dalam hidupnya. Rasa kecewa ini hadir karena kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan, namun tak bisa dihindari. Ini menyakitkan tentunya. Satu-satunya cara untuk mengurangi rasa sakit adalah dengan menerima kenyataan. Sayangnya tidak semua orang mudah mengatasi rasa kecewa ini. Perlu keterampilan yang dibentuk sejak masa kanak-kanak.Â
Ini terkadang menjadi dilema bagi orang tua. Terutama bagi mereka yang tabu mengucapkan kata 'tidak' untuk semua permintaan anak-anaknya dengan dalih kasih sayang.Â
Apa yang terjadi bila anak tidak dilatih menghadapi rasa kecewa?
Anak akan sulit merasa bahagia di masa dewasanya, sebab ia tidak terbiasa mendengar kata 'tidak' untuk semua keinginannya. Seperti yang diungkapkan Psikolog Fred Liskin, seorang profesor dari Stamford, bahwa orang yang tidak bisa merasakan kebahagiaan (selalu memiliki masalah)  adalah orang yang tidak terbiasa mendengar kata "tidak" dalam hidupnya. Artinya, orang tersebut selalu mendapatkan apa yang diinginkannya dalam kehidupan.
Nah, berhati-hatilah jika Anda selalu meluluskan semua permintaan buah hati. Â
Akan tetapi, jangan khawatir. Ada beberapa tips yang bisa membantu Anda mengajari anak mengatasi rasa kecewanya.
5 Tips Mengajari Anak Mengatasi Rasa Kecewa
1. Validasi perasaan anak.
Ketika anak merasa sedih atau kecewa akibat suatu hal, katakanlah bahwa hal itu memang mengecewakan dan menyedihkan. Biarkan anak mengerti ada rasa kecewa/frustasi dalam hidupnya. Jangan menyalahkan anak atau menolak adanya rasa sedih itu.
Misal, ketika anak tidak menjadi juara dalam suatu perlombaan, Â katakanlah bahwa hal itu memang mengecewakan.