Mohon tunggu...
Wistara Eka KKM Kelompok 01
Wistara Eka KKM Kelompok 01 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi : Bekerja Praktis, Bersikap Humanis Pekerjaan : Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Kesehatan Mental dengan Tema "Pencegahan Bullying" di SDN 02 Kucur dan SMPN 02 Dau Satu Atap

26 Januari 2023   16:37 Diperbarui: 26 Januari 2023   16:54 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan menjadi sebuah hal utama untuk mendongkrak kemajuan sebuah bangsa dan dapat terpandang di dunia internasional karena memberikan harapan baru untuk dunia menciptakan karya-karya yang berguna bagi masyarakat luas yang memperoleh keuntungan bagi peradapan dunia untuk jangka panjang bahkan keuntungan financial bagi kelompok tertentu sebagai jaminan jangka menengah dan jangka panjang. 

Dalam proses pendidikan tersebutlah, kita mengenal jenjang pendidikan. Di Indonesia kita mengenal Taman Kanak- Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah (SMP dan SMA), dan Pendidikan Tinggi.

Pada strata pendidikan tersebutlah, kita hendak menyesuaikan kemampuan yang kita miliki dengan pelajaran yang akan kita pelajari. Namun, terkadang, dengan adanya strata seperti ini atau pengelompokan jenjang pendidikan khususnya suatu jejang pendidikan tertentu akan melahirkan senioritas. Hal ini dianggap sebagai media untuk menunjukkan bahwa strata tertinggi sebagai kelompok yang paling hebat dan berkuasa. 

Akibatnya, banyak tindakan yang tidak sepatutnya kemudian terjadi. Seperti, kekerasan atau yang disebut dengan sebutan bullying bahkan hingga pelecehan seksual. Tentu ini merupakan insiden buruk bagi pendidikan Indonesia. 

Kejadian seperti ini, tidak hanya satu atau dua kali terjadi, namun berkali-kali dan bukan hanya pada jenjang Pendidikan Tinggi saja, namun sudah menjangkit jenjang yang lebih rendah misalnya, Sekolah Dasar (SD). Apabila ditinjau dari segi hukum, hal seperti itu merupakan tindakan kejahatan yang terkandung dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) (Widyawati., 2014) Atas dasar hal inilah tim pengabdian tertarik untuk melakukan sosialisasi edukasi pencegahan bullying pada pelajar di Desa Dayo.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dalam kegiatan pengabdian ini, mempunyai keterkaitan dengan pihak-pihak seperti Komite Sekolah, Dewan Guru, dan Siswa SDN 2 Kucur dan SMPN 2 Dau Satu Atap. Khalayak sasaran strategis dalam pengabdian ini adalah seluruh Siswa SDN 2 Kucur dan SMPN 2 Dau Satu Atap.

Rabu  (04/01/23) telah terlaksana sosialisasi dengan tema "Pencegahan Bullying" di SDN 2 Kucur dan SMPN 2 Dau Satu Atap di Laboratorium IPA. Kegiatan ini diadakan oleh Kelompok KKM UIN 001 "Wistara Eka" dalam rangka mengatasi permasalahan yang terjadi di tingkat SLTP berupa Tindakan bullying. Inisiatif ini dilatarbelakangi banyaknya kasus tindakan bullying yang masih banyak dilakukan bahkan mereka yang melakukan Tindakan bullying tersebut sadar bahwa mereka melakukan itu, tapi tetap melakukannya.

Acara secara umum berjalan dengan lancar. Diawali dengan perwakilan Kelompok KKM UIN 001 "Wistara Eka" dan dilanjut sambutan juga oleh perwakilan guru SMPN 2 DAU. Setelah sambutan ada game sebelum materi agar siswa atau peserta acara menjadi lebih semangat. Setelah materi disampaikan juga ada game sebagai ice breaking agar peserta acara tetap semangat dan kondusif. Dan acara ditutup dengan lomba poster dan penyerahan hadiah oleh pemateri. Peserta acara terlihat antusias walau masih Sebagian ada yang rame dan kurang memperhatikan. Namun seluruh kegiatan berhasil dilaksanakan dengan lancar.

Banyak cara untuk mencegah terjadinya bullying ini. Pencegahan untuk disekolah dapat dilakukan antara lain dengan menggiatkan pengawasan dan pemberian sanksi secara tepat pada pelaku. Cara lain dengan melakukan penyuluhan atau sosialisasi melalui berbagai cara, salah satunya memasukkan materi bullying kedalam pembelajaran yang akan berdampak positif bagi pengembangan pribadi para siswa. Materi yang diberikan berupa pengertian bullying, apa penyebab terjadinya tindakan bullying, apa dampak yang diberikan Ketika terjadi kasus bullying, dan juga sikap pencegahan terhadap bullying itu.

Tujuan pengabdian ini adalah memberi edukasi pencegahan bullying pada siswa. Partisipan pengabdian adalah sekolah, siswa, dan anggota pengabdian sendiri. Dalam kegiatan pengabdian ini, metode yang digunakan adalah dengan model penyuluhan dan diskusi kelompok sehingga selain memberikan informasi tentang dampak perbuatan school bullying di SDN 2 Kucur dan SMPN 2 Dau Satu Atap, siswa juga ikut aktif dalam diskusi kelompok sehingga terjalinnya komunikasi yang baik.

Hasilnya, siswa semakin tahu bahwa bullying adalah tindakan yang salah dan sangat tidak pantas dilakukan. Tak hanya itu, aspek keterampilan siswa juga diperhatikan oleh pemateri dengan memberikan kertas pada tiap kelompok untuk berlomba membuat poster anti bullying sebagai bentuk fisik bahwa mereka menolak adanya tindakan bullying.

Berdasarkan hasil dan pembahasan kegiatan pengabdian yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa pengabdian dilaksanakan dengan baik dan mampu memberikan kebermanfaatan terhadap peningkatan pengetahuan bahaya bullying. Sosialisasi yang berlangsung dengan interaktif juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran pelajar bahwa bullying bukan hal yang benar dan tidak pantas untuk dilakukan. Hendaknya hal ini juga didukung oleh pihak sekolah dengan memberikan pengembangan dan pembelajaran lebih lanjut terkait bullying.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun