Sesuai dengan tema UNNES GIAT-2, yang mengusung tema "Membangun Indonesia dari desa" Mahasiswa KKN UNNES GIAT angkatan 2 yang ditempatkan di RW 3 Kelurahan Mangunsari  ini bersama-sama mengajak masyarakatnya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan memberikan sosialisasi mengenai bank sampah. Dengan memanfaatkan serta mengolah kembali sampah menjadi barang yang bermanfaat serta memiliki nilai jual. Selain itu, mahasiswa KKN UNNES GIAT juga memberikan pelatihan bagaimana mengolah minyak jelantah menjadi sabun padat kepada ibu-ibu RW 3 Mangunsari.
Pada 4 September 2022, mahasiswa KKN UNNES GIAT, Liya Yuliyani dengan dibantu mahasiswa lainnya (M. Luqmanulalim, Nureli Meirina, Nugraheni Shanha, Devi Sofianti, Nanda Devita, Nadela Justicea, Dhyas Ayuning, Salsha Ananda, Elfira Isnadia, Weningtyas Angghia, dan Legenda Gantar) melakukan sosialisasi dengan mendatangkan Sri Mulyani sebagai narasumber yang merupakan penggerak bank sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Tengah di RW 3 Kelurahan Mangunsari. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung PAUD yang ada di RW 3. Dalam sosialisasi tersebut, Sri Mulyani memberikan materi mengenai jenis-jenis sampah, bagaimana cara mengolahnya dan menjadikannya sebagai salah satu sumber pemasukan. Selain itu, para ibu juga diajarkan bagaimana cara memilah sampah. Seperti sampah basah maupun kering, sampah plastik, maupun sampah lainnya. Serta manfaat apa saja dari adanya bank sampah tersebut.
Tujuan dari adanya sosialisasi ini yaitu agar masyarakat RW 3 Mangunsari dapat menyelesaikan masalah limbah rumah tangga dengan mengolah limbah sampah sehingga tidak menjadikannya berserakan bahkan mencemari sungai dan merusak ekosistem. Selain itu juga agar masyarakat tau pentingnya menjaga lingkungan dengan dimulai dari hal-hal kecil seperti tidak membuang sampah ke sungai. Dengan adanya lingkungan yang bersih, suasana pun nyaman, serta tidak menimbulkan berbagai macam penyakit, seperti demam berdarah, ataupun diare.
Adanya pelatihan membuat sabun dari minyak jelantah yang dipimpin oleh Nugraheni Shanha juga mendapatkan respon positif dari ibu-ibu RW 3 Mangunsari. Hal ini terlihat dari antusias ibu-ibu dalam memperhatikan praktik pembuatan sabun dari minyak jelantah. Dengan pelatihan tersebut, limbah minyak jelantah menjadi bermanfaat. Selain itu, sabun dari minyak jelantah ini memiliki potensi di bidang UMKM karena bernilai ekonomis tinggi. Kelebihan lainnya dari sabun minyak jelantah ini yaitu dapat menghemat pengeluaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H