"Practice creativity and innovation". Â
Artinya, jawaban yang paling terbanyak adalah dengan melatih kreativitas dan inovasi yang dimiliki seseorang agar dapat bertahan hidup dan mendorong perkembangan yang lebih baik. Jadi, kehidupan tidak stay diposisi itu saja, melainkan hidupnya akan melangkah kearah yang baik. Nah, pemimpin yang efektif akan menemukan bagaimana cara untuk mempromosikan kreativitas dan inovasi.Â
Misalnya : seperti kebijakan pemerintahan mungkin sering mengubah kebijakan dan prosedur  serta berbagai ide untuk perubahan yang lebih baik. Saat pandemi Covid -19, masuk ke Indonesia bulan Maret 2019. Pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan sosial berkala besar (PSBB), dimana masyarakat membatasi aktivitas yang dilakukan. Mulai dari pembelajaran yang dilakukan secara daring, kerja secara WFH. Seiring berjalannya waktu, pandemi sempat menurun. Kemudian, meningkat kembali pada bulan Juli 2021 lalu. Pemerintah mengeluarkan kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) daerah Jawa-Bali,aktivitas masyarakat dibatasi kembali untuk meminimalisir wabah Covid-19.
Dari  beberapa kebijakaan yang dilakukan pemerintah tersebut,tentu ada dampak positif dan negatif. Dampak positif : masyarakat yang terpapar Covid-19 terjadinya penurunan,dimana situasi rumah sakit tidak terlalu padat. Namun, dampak negatif : banyak masyarakat kehilangan pekerjaan, dan sulitnya mendapatkan pekerjaan untuk menyambung kehidupan. Dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tersebut, terjadilah perubahan untuk meminimalisir wabah Covid -19.
Lalu, apakah pemimpin perlu membangun lingkungan yang mendorong kreativitas?
Tentu saja, pemimpin sangat diperlukan untuk membangun lingkungan yang mendorong kreativitas agar organisasi berkembang mencapai tujuan.
Dalam buku yang berjudul "The Leadership Experience Seventh Edition Richard L Daft".
Pemimpin dapat membangun lingkungan yang mendorong kreativitas dan membantu organisasi menjadi inovatif dengan menumbuhkan budaya kreatif dan mendorong kolaborasi akan menyebarkan nilai-nilai kreativitas keseluruh organisasi benar (Daft, 2018 : 474).
Pertama, menumbuhkan budaya kreatif
Setiap manusia yang dilahirkan, pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk menutupi kekurangan yang dimiliki seseorang, maka akan memanfaatkan kelebihan yang dimilikinya. Nah,sebagai seorang pemimpin dengan menumbuhkan budaya yang kreatif akan menguntungkan organisasi yang terjadi secara konsisten. Tindakan kreatif yang dimiliki pemimpin harus sejalan dengan tujuan,visi,misi dan sasaran organisasi.