Mohon tunggu...
Liyan Wah
Liyan Wah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

For every minute you're angry, you lose sixty second happiness.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Malapetaka Organisasi Tanpa Visi, Berikut Langkah-Langkah Pemimpin dalam Menciptakan Visi yang Efektif

14 Agustus 2021   10:23 Diperbarui: 14 Agustus 2021   10:29 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustran Organisasi || Sumber : https://www.istockphoto.com

Pasti Anda tidak asing lagi bukan dengan kata "Visi" dan "Misi". Dua kata sederhana, tetapi sulit untuk mengartikannya. Oleh karena itu, mari menbahas lebih spesifik mengenai visi.  Nah, visi dalam sebuah organisasi pasti ada, tentu nya untuk membentuk tujuan organisasi yang lebih baik.  Dalam organisasi pemimpin dan pengikut saling bekerja sama untuk membangun organisasi yang inovatif dalam membangun masa depan yang lebih baik.

Apa yang dimaksud dengan visi?

Ilustrasi Kerja Tim || Sumber : https://www.pexels.com
Ilustrasi Kerja Tim || Sumber : https://www.pexels.com
Ilustrasi Langkah Mencapai Tujuan || Sumber : https://www.pexels.com
Ilustrasi Langkah Mencapai Tujuan || Sumber : https://www.pexels.com

Visi adalah masa depan ideal yang menarik dan kredibel namun tidak mudah dicapai  (Daft,2018 : 400). Jadi visi merupakan pandangan ambisius tertang masa depan yang dapat di percaya oleh semua orang yang terlibat, visi menawarkan masa depan lebih baik dalam hal-hal  yang lebih penting.

Kemudian, visi adalah tujuan organisasi untuk mencapai tujuan, namun dalam proses pencapaian tujuan tersebut tidak mudah, harus melewati berbagai tantangan yang akan dihadapi dan tentunya sebagai seorang pemimpin harus berani, bertanggung jawab untuk tidak pantang menyerah terhadap rintangan tersebut.

Dengan visi yang kuat dan menginspirasi semakin berinovatif telah dikaitkan dengan kinerja organisasi yang lebih tinggi dan memberi dorongan atau motivasi kepada pengikutnya sehingga dapat memberikan kinerja yang baik, dengan kinerja yang baik sehingga pemimpim memberikan apresiasi kepada pengikutnya atas kepuasan kerja pengikut yang lebih baik.

Lalu, dengan adanya visi sehingga menciptakan kerjasama yang baik, setiap orang dapat mengidentifikasi dengan visi dan memiliki komitmen yang lebih dalam untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu, dengan adanya berbagai inovasi,kreasi ide, pendapat antara pemimpin dan pengikutnya. Pengikut ini merasa dihargai atas pemikiran,gagasan, dan impian dalam membangun lingkungan kerja yang baik.

Untuk menciptakan visi, tentunya tidak mudah. Sebagai pemimpin harus saling membangun hubungan baik kepada pengikutnya agar satu frekuensi pemikiran untuk mencapai visi yang telah di tetapkan. Jika pemimpin dan pengikutnya tidak satu frekuensi maka akan menjadi malapetaka organisasi akan hancur.

Ilustrasi Perbedan Visi || Sumber : https://www.pexels.com
Ilustrasi Perbedan Visi || Sumber : https://www.pexels.com
Ilustrasi Perbedaan Pendapat Dalam Sebuah Organisasi || Sumber : https://www.istockphoto.com
Ilustrasi Perbedaan Pendapat Dalam Sebuah Organisasi || Sumber : https://www.istockphoto.com
Bayangkan, 
jika satu tim organisasi berjuang bersama untuk mencapai tujuan organisasi agar semakin berkembang, tetapi salah satu tim tidak dapat bekerjasama dengan baik, memiliki sikap yang egois yang tidak mau mendengarkan satu sama lain dan hanya mau menang sendiri. Apakah akibatnya? Tentu akan menyebabkan organisasi itu hancur dan membuat malapetaka buruk buat organisasi tersebut, bukanya menjadi organisasi yang baik malah akan menjadikan organisasi yang buruk.

Nah, oleh karena itu menciptakan visi dalam organisasi sangat penting, agar organisasi mempunyai tujuan yang jelas. Kemanakah langkah organisasi ini akan berjalan. Untuk menciptakan visi tentunya dilakukan dengan tim secara bersama-sama. Sebagai seorang pemimpin dapat membagikan visi pribadinya kepada pengikutnya agar dapat memberikan motivasi atau dorongan untuk mengekspresikan impian demi masa depan yang lebih cerah.

Ilustrasi Komunikasi Terbuka || Sumber : https://www.pexels.com
Ilustrasi Komunikasi Terbuka || Sumber : https://www.pexels.com

Untuk menciptakan visi pentingnya komunikasi terbuka antara pemimpin dengan pengikut, selain itu pemimpin juga mampu mendengarkan lebih baik agar pengikut merasa dihargai atas ide, pendapat yang diajukannya, lalu sebagai seorang pemimpin juga harus memiliki keberanian terhadap segala rintang-rintangan yang terjadi dan tidak boleh pantang menyerah. Tentunya saling mensupport satu dengan lainnya, bukan saling menjatuhkan antar organisasi.

Tanggung jawab utama seorang pemimpin adalah membangun hubungan yang baik agar harapan dan impian yang mendorong atau memberikan motivasi pengikutnya. Kemudian menemukan kesamaan yang mengikat impian pribadi menjadi visi bersama untuk organisasi. Visi yang telah dibuat, akan menjadi benang merah yang menghubungkan satu dengan lainnya,yang melibatkan secara pribadi dan emosional dalam organisasi.

Untuk menghindari terjadinya kehancuran organisasi, sehingga menimbulkan malapetaka tanpa adanya visi organisasi. Untuk apa menciptakan organisasi tanpa adanya visi atau tujuan? Tentunya akan menimbulkan dampak yang negatif. Oleh karena itu,sebagai pemimpin dapat menggunakan langkah-langkah bersama untuk menciptakan visi yang efektif.

Langkah-langkah apa saja yang dilakukan pemimpin dalam menciptakan visi organisasi?

Ilustrasi Langkah-Langkah Pemimpin Dengan Para Anggota Tim  || Sumber : https://www.istockphoto.com
Ilustrasi Langkah-Langkah Pemimpin Dengan Para Anggota Tim  || Sumber : https://www.istockphoto.com

Menurut (Daft,2018 : 406) terdapat langkah-langkah pemimpin untuk bersama-sama menciptakan visi, sebagai berikut:

1. Target a vision for desired future. Visi biasanya dimulai dengan seorang pemimpin, dimana pemimpin organisasi memiliki gagasan yang jelas dan menarik tentang kemana tim atau organisasi harus pergi atau melangkah kearah yang lebih baik. Nah, sebagai pemimpin sangat berperan penting kepada pengikutnya harus bersemangat dengan ide, pendapat,inovatif yang dimilikinya sebelum orang lain akan menyukainya. Kemudian, untuk menargetkan sebuah visi, pemimpin dan para anggota tim harus meluangkan waktu untuk merenungkan atau untuk membayangkan bagaimanakah organisasi ini akan berjalan, dimanakah organisasi itu berada dan seperti apa rasanya ketika organisasi itu telah mencapai tujuan.

2. Co-create the vision. Sebagai seorang pemimpin, pasti mengingkan visi masa depan yang mencerminkan impian dan harapannya agar organisasi yang dipegang oleh pemimpin tersebut akan berkembang, sehingga dipandang baik oleh orang lain. Tentunya tidak perlu malu bertanya, jika sedang merasa kesulitan, dengan berkonsultasi satu dengan lainnya pasti akan mendapatkan berbagai informasi, pendapat yang diperolehnya. Dengan berkonsultasi sebanyak mungkin dari orang lain berbagai bidang, untuk mempelajari apa yang  membuat pengikut ini merasa frustasi,kemudian pemimpin jadi tahu apa yang memberikan pengikut ini energi untuk bersemangat kerja dan seperti apa masa dengan yang di inginkan.  Nah, dengan adanya sikap peduli, mampu mendengaran segala keluh kesah pengikut akan menjadikan pemimpin ini disenangi oleh pengikutnya. Artinya pemimpin ingin berjuang bersama-sama tanpa adanya rasa egois yang ini menang sendiri.

3. Identify strengths. Pemimpin membuat daftar tentang apa yang dilakukan oleh organisasi dengan bik dan hal-hal yang dibanggakan oleh orang lain.  Berdasarkan diskusi satu dengan lainnya seluruh organisasi atau para anggota tim membuat daftar pencapaian, keterampiran dan sebagainya yang mungkin menjadi aset dalam mencapai masa depan yang diinginkan. Dengan menciptakan visi yang satu frekuensi telah dibangun secara bersama akan memperluas kekuatan organisasi.

4. Write a first draft. Pemimpin perlu untuk mencatat atau menuliskan sesuatu yang penting, tetapi pastikan orang lain tahu bahwa hal tersebut adalah draf yang membutuhkan masukan. Tulis catatan tersebut yang berasal dari hati diri sendiri, mengingat bahwa emosi yang dapat memotivasi atau mendorong orang laiin untuk bertujuan agar sesuatu yang dilakukan menjadi hebat dan dapat menempatkan dirinya dimasa depan sesuai dengan impian dan harapan.

5. Solicit feedback and create the final vision statement. Dalam membuat pernyataan visi dapat melalui beberapa konsep sebelum final atau sebelum ketahap terakhir. Yang terpenting para anggota tim punya kesempatan untuk memberikan umpan balik. Dengan adanya umpan balik, jadi mengetahui apa saja yang harus diperbaiki dari perkerjaan yang telah dilakukan. Jika pengikut organisasi telah menyelesaikan pekerjaanya, dari hasil pekerjaan tersebut akan diberikan umpan balik. Apakah pekerjaan pengikut itu sudah berhasil atau harus diperbaikin kembali.

6. Share the vision widely. Dengan berkomunikasi yang terbuka dan secara luas, menggunakan banyak saluran. Misalnya : Abraham Lincoln adalah seorang ahli dalam mengkhotbahkan visi di negara Amerika, Abraham Lincon menawarkan kebebasan, kesetaraan dan kesempatan yang adil  bagi semua. Artinya, merupakan pemimpin yang tidak membeda-bedakan satu dengan lainnya.  Abraham Lincoln melalui pidato,tulisan dan percakapan yang dilakukan dalam setiap kesempatan, beliau selalu mengingatkan orang-orang tentang prinsip-prinsip dasar yang mendasari bangsa. Jadi, dengan sikap seperti itu, Abraham Lincoln menerapkan keadilan bagi seluruhnya agar tidak ada rasa kebencian,kedengkian satu dengan lainnya

Ilustrasi Berhasil Menciptakan Visi || Sumber || https://www.istockphoto.com
Ilustrasi Berhasil Menciptakan Visi || Sumber || https://www.istockphoto.com

Dengan demikianlah, langkah-langkah yang diciptakan oleh seorang pemimpin untuk membuat visi. Dengan menerapakan langkah-langkah tersebut, tujuan organisasi akan tercapai agar organisasi mampu mencapai tujuan organisasi mampu mencapai tujuan telah ditentukan secara bersama-sama. Jika tidak adanya misi, bagaimana bisa organisasi tersebut akan berkembang. Lebih baik mempersiapkan hal yang lebih matang, sehinga terhindarnya kegagalan atau malapetaka buruk yang terjadi oleh organisasi. Istilahnya lebih baik mencegah sesuatu hal yang tidak diinginkan, daripada terjemurus dalam hal yang negatif yang memberikan dampak negatif terhadap organisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun