Mohon tunggu...
Liyandari PGSD
Liyandari PGSD Mohon Tunggu... -

Saya tinggal di desa peneket, ambal, kebumen Kuliah saat ini di PGSD, semester 3 kampus 6 Kebment

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Trik Agar Pebelajar Siap dalam Belajar

28 Desember 2010   01:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:19 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menyiapkan Pebelajar

Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dan perubahan itu bisa mengarah pada tingkah laku yang lebih baik, akan tetapi juga ada kemungkinan untuk mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk. Faktor yang mempengaruhi dalam belajar sorang siswa ada 2 yaitu faktor endogen dan faktor eksogen. Faktor endogen merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu misalnya faktor fisik dan faktor psikis, sedangkan faktor eksogen merupakan faktor dari luar dirinya meliputi keluarga, sekolah, serta lingkungan lain diluar sekolah dan di luar rumah.

Dari berbagai permasalahan yang timbul pada anak ketika belajar maka tugas seorang guru yaitu harus bisa menyiapkan pebelajarnya agar mereka bisa fokus dalam belajar sehingga di dapatkan hasil belajar yang maksimal.

Sikap kita dalam menyiapkan pebelajar dalam belajar yaitu sebagai berikut ini.

Pertimbangan Biologis-Medis-Perkembangan.

Kita sebagai guru harus bisa membaca kondisi biologis, medis serta perkembangan peserta didiknya. Pada kondisi biologis yaitu apabila ada pebelajar yang memiliki usia berbeda misalnya 7 tahun dan 9 tahun dimana mereka memiliki kemampuan belajar yang berbeda . tingkat kesehatan pada setiap anak juga berbe, terkadang ada anak yang sehat dan kadang ada kondisi anak yang sedang sakit serta ada pula yang keadaan medisnya memang sudah di fonis tidak dapat di sembuhkan. Perkembangan setiap anak juga berbeda-beda walaupun mereka memiliki tingka usia yang relatif sama.

Kemampuan Emosional

Terkadang ketika belajar, anak sedang mengalami emosional yang tidak stabil misalnya yang takut dengan mata pelajar tertentu, marah yang dibawa drai rumah serta emosional lain yang bisa mengganggu belajar siswa. Maka tugas kita yaitu membuat pebelajar bisa terkondisikan kesetabilan emosionalnya dalam belajar. Kita harus bisa mendukung pebelajar dalam belajar agar mereka bisa belajar dengan tenang, senang dan tidak tertekan.

Keyakinan Etis-Spiritual-Moral

Anak belajar lebih banyak dilakukan di runah dibandingkan di sekolah. Di rumah anak sering diberi perhatian yang lebih oleh orang tuanya. Misalnya orang tua selalu memberi semangat serta motivasi yang possitif pada anaknya ketika mereka menginginkan keseimbangan antara belajar, keimanan serta moral di lingkungannya. Orang tua selalu memberikn pernyataan bahwa belajar akan sukses apabila diseimbangkan denagn keimanan serta mral yang baik. Maka ketika di sekolah tugas guru hanya memberi penguatan tentang apa yang diberikan oleh orang tua pesera didik terhadap anaknya agar anak tetap memliki gigih sera semangat dalam belajarnya.

Pengaruh Sosial Budaya

Ketika anak berada di lingkungan sosial maka an akan mendapat pengaruh tingkat yang terdalam, mulai dari ekspektasi peran gender, opini yang populer, tradisi etnik, sampai perbedaaan-perbedaan gaya pembelajaran, tekanan dari teman-teman, dan norma-norma. Gaya belajar pada anak yang berbeda merupakan suatu tugas besat untuk kita agar mereka bisa belajar dengan baik serta kita tidak mengorbankan si peblajar yang lainnya.

Peran Nutrisi Dalam Pembelajaran

Penghalang Institusional fisik

Diskriminasi, keterbatasan finansial, aksesabilitas, dan pembatasan oleh otoritas,dapat mempengaruhi pembelajaran lebih besar dengan apa yang mungkin kita bayangkan. Hal ini karena mereka merasakan dengan berbagai perasaan yang berbeda serta akhirnya akan menjadi beban dalam pikirannya yang nantinya mengganggu dalam belajar.

Peran Nutrisi Dalam Pembelajaran

Seorang anak yang berada pada kondisi ekonomi rendah maka kecenderungan asupan nutrisi mereka akan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan anak dari golongan orang yang mampu. Ngantuk saat belajar, lemes itu merupakan gangguan saat belajar pada anak. Hal ini dipengaruhi oleh kebutuhan otak yaitu oksigen dan glukosa. Apabila anak banyak mengkonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi-nutrisi yang di butuhkan mereka anka cenderung lebih siap dan semangat dalam belajarnya.

Salah satu cara untuk meningkatkan kesiapan dalam belajar pebelajar yaitu motivasi dari gurunya. Menurut Harold Koonts dikk ( 1980:632) motivasi merupakan suatu keadaadn dari dalam yang memberi kekuatan, yang menggiatkan, atau yang mengerakkan dan mengarahkan atau menyalurkan perilaku ke arah tujuan-tujuan.

Salah satu motivasi dari guru yang dapat diberikan yaitu dengan persiangan dalam belajar. Apapun keadaan siswa apabila mereka mampu menggerakkan dirinya dalsam belajar agar mampu bersiang dengan baik maka segala keadaan kekurangan dalam dirinya maka akan hilang denagn seketika.

Kita bisa menggunakan unsur motivasi agar anak mampu belajar dengan baik.

Kebutuhan. Hal ini dapat kita ciptakan yaiu bagaimana caranya agar peserta didik bisa menganggap bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan dalamdirinya.

Tingkah laku. Tingkah laku merupakan cara atau alat yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi kita harus bisa mengkondisikan agar siswa mampu berperilaku yang sesuai dengan apa yang ingin dicapai.

Tujuan. Kita harus bisa menanamkan pada diri siswa agar mereka dalam dirinya memiliki tujuan yang pasti dalam hidupnya.

Tiga hal diatas apabila dapat terlaksanakan dengan baik maka motivasi anak dalam belajar tidak akan punah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun