Mohon tunggu...
liyah syari khalifah
liyah syari khalifah Mohon Tunggu... -

Cinta dan Proses

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Cinta, Air Mata, dan Budaya

24 Januari 2014   18:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:30 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mata yang berbinar itu

Mematikan gayaku

Membuat ku malu

Tapi mengisi kekosongan Qolbuku

Memberikan energi dihidupku

Senyum simpul dibibirmu

Membuat kaku lidahku

Selalu kau buat takut dan ragu

ketika air mata mengalir dipipimu

Dan mulut itu berkata selamat tinggal untukku

“teruslah fikirkan tentang hal yang kita inginkan

Dan alam semesta akan mendengar”

Jika benar yang kau katakan

Maka hujan yang akan mengingatkanku

Bahwa kau pernah ada untukku

Budaya yang seakan mati “katanya”

Membuat hujan disaat kemarau sebuah karya

Kekeliruan apa yang terjadi pada budaya

Akulah yang akan mengobatinya

Kita yang akan membangunnya

Mereka yang akan menikmatinya

Untuk mereka manusia yang berbudaya

Untuk air mata yang mengalir karena keindahanya

Untuk keagungan sebuah karya sederhana

Untuk satu cinta

Air mata budaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun