Mohon tunggu...
Siti Awaliya Yuniarti
Siti Awaliya Yuniarti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuluh Agama Islam

Menyukai kuliner

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bersolek untuk Ibadah

13 Juli 2022   13:00 Diperbarui: 13 Juli 2022   13:03 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita pada umumnya menyukai berdandan dan bersolek karena mereka tidak suka jika dipandang terlihat kurang sempurna , tidak rapi atau cantik. Banyak perempuan yang memerlukan waktu berjam-jam untuk merias wajahnya baik di salon kecantikan maupun di depan cermin kamar sendiri. Ada yang hanya ber-make-up sekedarnya saja, ada yang rela mencukur alis, tanam benang, suntik silikon dan lainnya. Semua demi sebuah kata " cantik ". Meski begitu tidak semuanya suka dengan pujian ragawi belaka.  

Dalam bahasa Arab, mar'ah berarti perempuan sedangkan mir'ah adalah cermin. Bila melihat di tempat umum seperti mall, sekolah, kantor baik milik pemerintah maupun swasta sering dijumpai wanita berhenti di depan cermin untuk merapikan baju , rambut, kerundung bahkan mungkin sekedar melap keringat di dahi. Begitu dekatnya hubungan cermin dengan wanita, maka tidaklah heran jika bahasa Arab mengambil dasar kata yang sama dari keduanya.

Jika diperhatikan ajang-ajang kecantikan di televisi saat ini membuat pakem perpaduan 3B ( Three B ) yakni beauty, brain dan behaviour. Beauty cenderung merujuk kecantikan ragawi ,meliputi kesehatan fisik dan ukuran ideal tubuh. Brain  bertumpu pada kecerdasan otak ,termasuk kemampuan menyelesaikan masalah, menjawab berbagai pertanyaan dan luasnya pengetahuan. Adapun  behaviour  merupakan penilaian berdasarkan kepribadian atau inner beauty --nya. Bagaimana bersikap, berperilaku dan mengekspresikan diri secara baik.

 Bersolek identik dengan berdandan , berhias , ber-make up dan segala kegiatan yang berupaya mempercantik diri. Bersolek atau mempercantik diri bukanlah perbuatan yang dilarang. Namun hendaknya bukan jasmaniah saja yang dipercantik. Apalagi sampai menggunakan sesuatu yang notabene mengandung unsur-unsur yang mengandung syirik dan dilarang agama.  Penampilan memang penting, tapi menjaga dan memperbaiki Inner beauty atau kecantikan rohaniah juga tak kalah utamanya.  

Sebagai seorang muslimah hendaknya bisa mengambil langkah-langkah positif dari 3B (Three B). Beauty, yang terpenting dari kecantikan jasmani adalah pemeliharaan kesehatan dan kebersihan badan. Nabi Muhammad SAW mengajarkan beberapa hal dalam bersolek, yakni mandi, menyisir rambut, memakai wangi-wangian ( khusus bagi wanita tidak bolehkan jika sengaja digunakan untuk mengundang ketertarikan syahwat kaum pria). Setiap individu memancarkan pesona tersendiri, tidak perlu merubah diri untuk menjadi orang lain. Cukup dijaga dan diperbaiki kualitasnya, akan menambah pesona. Kecerdasan atau brain , suatu hal yang mutlak untuk diasah  sebab salah satu perbedaan mendasar antara manusia dengan makhluk lainnya terletak pada otak. Kecerdasan ini dapat digali dengan banyak membaca buku, berguru pada ahli, berpetualang di alam dan masih banyak lagi.

Bukankah ayat pertama yang diturunkan Allah adalah "Iqra'" yakni perintah membaca? Banyak sabda Nabi Muhammad SAW yang menyatakan betapa penting mempunyai ilmu. Diantaranya "Carilah ilmu dari buaian hingga liang lahat".  Behaviour merupakan padu padan antara kecerdasan emosional dan spiritual. Bagaimana cara mengungkapkan kemarahan dengan baik, melakukan problem solving atau menyelesaikan masalah dengan cantik. Aktualisasi dari jiwa spiritual kepada orang-orang sekitar. Jangan lupakan juga kecantikan hati. " Ada sekerat daging yang bila ia buruk, maka buruklah seluruh badan dan jika ia baik, maka akan menjadi baiklah seluruh tubuh, dan sekerat daging itu adalah hati." (Hadis Riwayat Al Bukhori dan Muslim) Mengasah hati bisa dilakukan dengan bertadabur alam, berdzikir, berinteraksi dengan sesama

"Setiap perbuatan berdasar niatnya, dan setiap perkara dinilai dari niatnya". Hadis ini berlaku untuk setiap amal  perbuatan termasuk juga dengan pekerjaan " bersolek". Bersolek jika dilakukan dengan niat untuk menyenangkan suami tentu menjadi ibadah bagi istri. Mengikuti hadis " wanita yang baik adalah jika dipandang suaminya menyenangkan hati, jika ditinggal suaminya dapat menjaga diri dan hartanya". Adapun bagi wanita lajang, bersolek merupakan pengaturan menuju citra diri sebagai muslimah yang baik. Bagi para wanita, yakinlah apa yang anda miliki merupakan karunia terbaik dan terindah. Jangan sia-siakan itu semua dengan berusaha menjadi pribadi lain yang tidak anda kenali. Dan "Sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik penciptaan" ( QS. At Tiin: 5 ).  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun