Jenis Pakan:Gunakan pakan yang khusus diformulasikan untuk lele. Pakan pelet dengan kandungan protein tinggi (sekitar 30-35%) adalah pilihan yang baik.
Frekuensi Pemberian: Berikan pakan 3-4 kali sehari dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan lele. Jangan memberikan pakan berlebihan agar tidak merusak kualitas air.
 5. Pengelolaan Kesehatan
Pemeriksaan Rutin: Periksa kondisi lele secara rutin. Amati tanda-tanda penyakit seperti lesu, nafsu makan berkurang, atau perubahan warna.
Pencegahan Penyakit: Jaga kebersihan kolam dan lingkungan. Gantilah sebagian air secara berkala dan hindari overstocking.
Obat dan Vitamin: Jika diperlukan, gunakan obat atau vitamin sesuai petunjuk untuk mencegah dan mengobati penyakit.
6. Panen
Waktu Panen: Lele biasanya siap dipanen setelah 4-6 bulan tergantung pada ukuran dan sistem pemeliharaan. Panen dilakukan ketika ukuran lele mencapai 150-200 gram atau sesuai kebutuhan pasar.
Teknik Panen: Gunakan jaring atau alat pemanen khusus untuk menghindari kerusakan pada ikan. Pastikan proses panen dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga kualitas ikan.
7. Pemasaran
Pemasaran: Rencanakan strategi pemasaran untuk memasarkan lele Anda. Bisa melalui pasar lokal, restoran, atau bahkan penjualan online.
Harga: Tetapkan harga yang kompetitif berdasarkan harga pasar dan biaya produksi Anda.
8. Catatan dan Evaluasi
Catat Data: Simpan catatan mengenai pertumbuhan, kesehatan, pakan, dan biaya. Ini akan membantu Anda dalam evaluasi dan perbaikan sistem budidaya di masa depan.
Evaluasi: Lakukan evaluasi rutin terhadap sistem budidaya untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kekurangan.