jurnalisme online dan jurnalisme multimedia. Selama ini, pengguna internet memiliki pengetahuan bahwa jurnalisme online dan multimedia merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi, padahal kedua jurnalisme tersebut berbeda dan tidak melengkapi satu dengan yang lain.
Dunia jurnalisme memiliki beragam macam jurnalisme di dalamnya, sepertiSitus berita yang mainstream merupakan salah satu jenis jurnalisme online, tetapi bukan merupakan  bagian dari jurnalisme multimedia. Oleh sebab itu, kedua jurnalisme tersebut seharusnya diluruskan agar para pengguna internet tidak memiliki pengertian yang keliru mengenai keduanya.
Dunia jurnalisme multimedia diartikan sebagai kombinasi yang disajikan di situs Web dan berbentuk teks, foto, video, audio, grafik, dan juga interaktivitas (Widodo, Y., 2020, h. 24). Kombinasi tersebut merupakan kumpulan media atau multimedia, yang digunakan untuk menjelaskan informasi yang ingin disampaikan kepada para pembaca.
Kegunaan multimedia disini adalah untuk menyampaikan informasi secara lebih menarik tetapi juga tetap memiliki unsur informatif (Widodo, Y., 2020, h. 24). Deuze (dalam Lase, F. J., 2016, h. 174) mengatakan bahwa jurnalisme multimedia juga memiliki unsur interaktif di dalamnya, berupa partisipasi dari para pengguna secara aktif, seperti mengomentari sebuah artikel.
Dunia jurnalisme online diartikan sebagai aktivitas jurnalistik yang berbasis pada jaringan internet secara online. Tidak terdorong oleh tujuan dari multimedia, jurnalisme online hanya melihat multimedia sebagai potensi, bukanlah sebuah kewajiban. (Widodo, Y., 2020, h. 21)
Selain itu, jurnalisme online terbagi ke dalam empat jenis, yakni Mainstream News Sites; Index & Category Sites; Meta & Comment Sites; dan Share & Discussion Sites. Keempat jenis jurnalisme online tersebut menunjukkan bahwa unsur multimedia bukanlah hal yang utama untuk membangun komponen jurnalisme online, melainkan dua domain yang berada di dalamnya.
Kedua domain tersebut menurut Mark Deuze (dalam Widodo, Y., 2020, h. 21-22) adalah situs editorial content hingga konektivitas publik dan tingkatan dari komunikasi partisipatoris. Domain yang pertama memiliki pengertian berupa teks yang disunting oleh jurnalis sehingga komunikasi publik yang tidak memiliki hambatan atau perantara di dalamnya.
Sementara domain kedua adalah ketika sebuah situs memberikan kebebasan bagi penggunanya untuk memberikan komentar terhadap suatu hal tetapi dikontrol secara ketat oleh situs tersebut sehingga para penggunanya tidak bisa memposting segala sesuatu dengan mudah.
Maka, dapat dilihat bahwa jurnalisme online memiliki tingkat partisipatoris yang beragam dari para penggunanya dan tidak memilih multimedia sebagai kewajiban di dalamnya.
Situs Berita yang Mainstream
Situs berita yang mainstream menyediakan beragam konten berita yang telah disunting oleh sang editor dengan baik. Hal  ini dapat berasal dan telah disediakan oleh media induk yang linked (terhubung), atau sengaja diproduksi versi Web. (Bahri, A. N., 2019, h. 27)
Contoh situs berita yang mainstream adalah CNN, detik.com, BBC, dsb. Situs-situs berita tersebut memiliki tingkat partisipasi yang sangat minim dari pengguna, karena cenderung disajikan mirip dengan versi cetak, sehingga menghasilkan kepada situs berita yang memiliki tingkat partisipatori yang rendah.
Oleh sebab itu, situs berita yang mainstream merupakan bagian dari jurnalisme online dikarenakan lebih mementingkan teks yang di dalamnya berisi informasi yang telah disunting oleh sang editor di situs tersebut dan melihat bagaimana komunikasi publik berupa penggunanya dalam mengkomunikasikan pendapat mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H