Studi Ekskrusi Pertanian Yogyakarta

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Shalom, Om Swastiastu, Namo Budaya, Salam Kebajikan. Selamat Sejahtera bagi kita semua. 

Saya dari Fakultas pertanian dan bisnis dari Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga melaksanakan kegiatan Studi Ekskrusi menuju Yogyakarta yang telah diselenggarakan pada 20-21 Juli 2023. Studi Ekskrusi adalah suatu kegiatan dari Fakultas pertanian yang nantinya sebagai bekal mahasiswa untuk melakukan pengamatan langsung dan terjun langsung dalam industri pertanian. Kegitan ini mengunjungi 3 lokasi dalam 2 hari, yaitu BBPPMDDTT, Bhumi Merapi dan PIAT UGM di Yogyakarta. Tujuan dengan diselenggarakan studi ekskrusi ini untuk sebagai bekal mahasiswa terhadap magang dan penelitian serta mampu menambah wawasan karena mendapatkan sosialisasi dengan praktiknya yang menjadikan pertanian berkelanjutan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs memiliki 17 tujuan yang meliputi tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan sehat dan sejahtera, pendidikan berkualitas, kesehatan gender, air bersih dan snitasi layak, energi bersih dan terjangkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, industri dan infrastruktur, berkurangnya kesenjangan, kota dan permukiman yang berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, penanganan oerubahan iklim, ekosistem lautan,ekosistem daratan, perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh, dan kemitraan untuk mencapai tujuan. BBPPM menjelaskan beberapa aspek tentang bertani yang benah, penggunaan dan pembuatan pupuk organik, dan pengendalian hama dan penyakit. Pada hari pertama tanggal 20 juli kami menuju 2 lokasi yaitu BBPPMDDT dan Bhumi merapi Yogyakarta, dan pada hari kedua mengunjungi PIAT UGM.

Dokpri

1. Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Yogyakarta (BBPPMDDTT)

BBPPM mempersilahkan kunjungan dari mahasiswa maupun masyarakat lainnya yang berlokasi di Jalan Parasamya No.16 Beran, Beran Kidul, Tridadi, Kec. Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55511. BBPPM suatu lembaga yang bertugas untuk membina masyarakat desa  dan wilayah transmigrasi yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah sendiri. BBPPM juga berinteraksi dengan petani maupun peternak yang nantinya akan melihat langsung untuk penerapan teknologi dalam dunia pertaninan dan melaksanakan program seperti penyuluhan, pendampingan dan bantuan usaha (SDGs). SDGs memiliki 17 tujuan yang meliputi tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan sehat dan sejahtera, pendidikan berkualitas, kesehatan gender, air bersih dan snitasi layak, energi bersih dan terjangkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, industri dan infrastruktur, berkurangnya kesenjangan, kota dan permukiman yang berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, penanganan oerubahan iklim, ekosistem lautan,ekosistem daratan, perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh, dan kemitraan untuk mencapai tujuan. BBPPM menjelaskan beberapa aspek tentang bertani yang benah, penggunaan dan pembuatan pupuk organik, dan pengendalian hama dan penyakit. Mereka juga menyediakan beberapa demplot yaitu:

Dokpri

Pertama Tanaman Hidroponik, sitem hidroponik adalah teknik budidaya tanaman sayur dan buah tanpa tanah yang menggunakan media tanam air dengan dibantu media tanam lain seperti rockwoll, arang sekam, hydroton, dan cocopeat. Pada budidaya hidroponik sangat penting untuk memperhatikan pada media tanam nya, pencahayaan, nutrisi dan air. Untuk persyaratan air yang baik disarankan tidak menggunakan air pam karena memiliki kandungan kaporit yang akan mengganggu pertumbuhan tanaman, untuk pencahayaan tidak boleh terlalu panas, dan untuk nutrisi yang dipakai berupa nutiri a yang memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak (unsur hara makro) seperti NPK dan nutiri b dengan memiliki kanudngan unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit seperti unsur hara sebagai pelengkap, yang nantinya akan digabungkan menjadi larutan di bak penampung dan kemudian akan dialirkan. Pada benih yang menggunakan bisa benih kangkung, sawi, sawi sendok, sawi caisim dan selada. BBPPM juga menyediakan alat TDS meter yang bermanfaat untuk mengukur ppm derajat nutrisi keasamaan yang ada pada larutan abmix. Sebelum penanaman hidroponik sebaiknya melakukan instalasi persemaian untuk mengseleksi kualitas tanaman yang akan dikembangkan ke instalasi peremajaannya, dengan menggunakan rockwoll berukuran 2-3 cm agar biji nya mampu menembus dan daya tampung airnya tinggi. Benihnya terlebih dahulu direndam sekitar 5 hingga 6 jam agar merangsang munculnya daun sejati akan lebih cepat dan ditutup menggunakan kain hitam, lalu disemaikan pada umur kurang lebih 6 hari letakkan pada tempat yang teduh dan sinar mataharinya yang cukup minim sehingga akan memperoleh bibit yang baik dan ditunggu hingga beberapa hari sampai kondisinya lebih kuat untuk bertahan hidup di tempat peremajaan. 

Dokpri

Kedua pupuk organik dan kompos, dalam pengolahan pupuk menggunakan dari kotoran hewan ternak. Terdapat pada gambar sebuah uji coba dalam tong yang berisi urine kelinci murni dengan mikroorganisme tambahan dan tetes tebu lalu dialirkan selama 2 hingga 3 minggu.

Ketiga peternakan, yang terdiri dari ayam, buyung puyuh, bebek, sapi, kambing dan kelinci. Dengan pemeliharaan hewan ternak ini mampu akan memproduksi telur dan limbah kotoran yang digunakan sebagai pupuk organik. 

Keempat perikanan, terdiri dari ikan lele, ikan nila dan ada juga lobster. Perikanan di BBPPM juga memanfaatkan sistem akuaponik karena tanaman memiliki nutrisi yang terdapat dalam air sehingga ikan mampu bertahan hidup, serta limbah kotoran ikan juga dimanfaatkan. BBPPM telah melaksanakan program SDGs pada poin 12, poin 15, dan poin 17.