"Yey, sebentar lagi mesinku jadi, sepertinya ini akan menjadi petualangan yang seru" kata Viko. Lalu, Messya datang dan menanyakan "Loh vik ini mesin apa?" "Ini mesin putar waktu, aku pengen deh putar waktu ke jaman dahulu, penasaran gitu ada apa aja" jawab Viko. Messya hanya melihat dan tercengang, "Mau ikut ga kamu?" Tanya Viko. "Mau mau sepertinya akan seru" jawab Messya. Setelah 30 menit berlalu, Viko berteriak " YEYYY SUDAH SELESAI MES, AYO KITA COBA", Messya yang sedang berdiam diri sampai terkaget dan menjawab " YEYY, MARI KITA COBA".
Mereka berdua bersiap -- siap, Viko memakai baju masyarakat biasa sedangkan Messya memakai baju kebaya, agar saat sampai dimasanya Viko dan Messya lebih dapat merasakan saat dahulu kala. " Siap ya mess, mau berangkat nih kita" ucap Viko, " Sabar, sebentar aku susah mengancingkan ini" jawab Messya. Setelah 5 menit berlalu akhirnya mereka bergegas menaiki mesin waktu itu. " Kamu mau kejaman mana Vik?" Tanya Messya, "Hmm aku mau ke jaman penjajahan  Jepang deh, aku ingin tahu apa suasana saat itu" jawab Viko ,"Yasudah aku ikut deh" balas Messya."3 2 1 BERANGKATT!" kata Viko dan Messya dengan kompak. " Ouuuaaaa" kata mereka bersamaan.
Mesin waktu itu terus berputar dan berpuar hingga terhenti di tahun 1990an. "Yah.. masih tahun 1990an, ayo kita pergi lagi" kata Viko, "Iya Vik ayo" jawab Messya. Mesin itu berputar dan berputar lagi. Hingga saatnya mesin itu terhenti pada tahun 1942. " Mess kita sampai nih" kata Viko "Oiya Vik suasananya belum mencekam ya seperti dibuku -- buku sejarah" jawab Messya. "Ini kan masih awal Mes, nanti juga kamu merasakan yang mencekam" balas Viko.
Lebih tepatnya pada 1 Maret 1942 penjajah jepang mendarat di Indonesia. Tujuan Jepang memasuki Indonesia adalah untuk mencari bahan untuk keperluan perang. Sehingga saat awal masuk ke Indonesia, masyarakat masih menerima Jepang dengan baik dan Belanda sebagai penjajah yang kejam. Lalu Jepang sempat juga mengadakan kampanye bahwa Jepang Cahaya Asia, Jepang Pemimpian Asia dan Jepang Pelindung Asia. "Ohh gitu ya vik, ayo kita jalan" kata Messya. Viko dan Messya jalan terus menelusuri jalan. Saat sedang berjalan, Viko dan Messya melihat kumpulan tentara, yang sedang berlatih untuk perang. " Vik, lihat itu. Tentara kita jadi sehebat sekarang juga berkat jepang ya yang bantu" kata Messya. " Iya si Mes, sayang kejam aja. Masa Jepang orang Indonesia tidak memliki baju, makanan dan fasilitas yang baik. Baju yang dari kain hanya orang yang kaya" kata Viko sedikit ketus.
Jalan demi jalan ditelusuri, Saat jalan beberapa kilometer, ada budak pekerja paksa sedang mengangkat besi dan batu untuk membangun rel kereta api dan juga jalan besar. Viko dan Messya melihat keadaan semakin mencekam. Ditambah lagi dengan Messya yang berteriak "AAA.. ada mayat", dan Viko menjawabnya dengan santai "Sudah biasa, sudah banyak juga pembunuhan yang terjadi, jika mereka tidak mau patut pada tentara Jepang, hukuman mereka seperti ini". Viko dan Messya makin takut karena situasi yang semakin tidak kondusif di penjajahan ini hingga Messya berkata " Aduh Vik.. seru sih tapi sepertinya aku ingin balik kejaman modern. Lebih tentram, bisa mengungkapkan pendapat dan masih banyak hak lainnya". Viko dengan singkat menjawab " ssstt..".
Ternyata Viko melihat sekolah dan ia penasaran dengan keaadan didalam sekolah itu. Saat masuk sekolah itu Viko dan Messya senang karena saat mereka datang ke sekolah, mereka melihat bahwa murid murid sedang menghormati bendera dan menyanyikan lagu nasional. "Ohh jadi ucapara bendera setiap senin tuh dari Jepang" kata Viko dan Messya bersamaan. Di sekolah juga ternyata menggunakan Bahasa Indonesia dipergunakan untuk sekolah pada masa Jepang. "Wahh masih baik ya Jepang, selain melatih tentara Indonesia mereka, mengaplikasikan bahasa Indonesia ke sekolah sekolah serta mengajarkan budaya untuk hormat kepada negara" kata Viko dan Messya menjawab singkat "Iya" karena Messya tercengang.
Setelah itu langit sudah mulai menghitam, saat dijalan Viko dan Messya kaget karena mereka melihat secara dekat bagaimana orang Indonesia berlawan dengan Jepang, karena mereka merasa harga dirinya diturunkan. "Aduh.. ingin ku pisahkan mereka, tetapi apa daya kita hanya seperti mahluk halus disini" kata Viko tetapi Messya kembali menjawab " sudahh jangan cari bahaya".
 Ujungnya Messya mengajak Viko pulang karena dia takut. Tetapi saat mereka menuju ke mesin waktu itu, mereka melihat seorang perempuan yang sedang ditarik tentara Jepang. "Eh Vik, kok tenatar itu menarik dan memaksa cewe itu dan dia menangis?" Tanya Messya, Lalu Viko menjawab "Seperti yang aku pelajari di Sejarah, tentara Jepang menarik satu cewe untuk menjadi pekerja pemuas hawa nafsu mereka. Dan itu hal yang termiris yang pernah masyarakat Indonesia alami bagi ku". "Karena hingga sekerang kejadian tersebut masih terlintas dipikiran bagi yang pernah mengalaminya" lanjut Viko.