Mohon tunggu...
Livia TejaLaksmana
Livia TejaLaksmana Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta

https://www.instagram.com/liviatejalaksmana/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Penyakit Penyebab Kematian yang Tak Kalah Mengerikan dari Covid-19

12 Mei 2020   10:53 Diperbarui: 12 Mei 2020   10:59 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Covid-19 yakni Corona virus disease 2019 tengah menjadi perbincangan hangat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 ini mengakibatkan angka kematian yang cukup tinggi. 

Penyebaran virus yang tergolong cepat membuat pemerintah di berbagai negara khawatir sehingga muncul himbauan agar seluruh aktivitas sehari-hari dilakukan dari rumah. 

Di tengah rasa takut dan panik akan Covid-19, masyarakat tidak menyadari bahwa di Indonesia terdapat penyakit lain yang tidak kalah mengerikan dari Covid-19 serta menjadi salah satu penyebab kematian yang cukup tinggi. 

Penyakit itu adalah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi akibat infeksi virus dengue dan dapat ditularkan pada manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, yakni nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus (Candra, 2010).

Menurut World Health Organization, penyebaran penyakit DBD akibat virus dengue di dunia tergolong cukup cepat. Dalam 50 tahun terakhir, insiden penyakit DBD meningkat 30 kali lipat dan terjadi peningkatan ekspansi geografis ke beberapa negara baru.  

Penularan penyakit DBD dipengaruhi oleh iklim, khususnya suhu udara, curah hujan, kelembaban, permukaan air, dan angin. Hal ini menyebabkan penyakit DBD banyak ditemukan di negara tropis, termasuk negara Indonesia. 

Perubahan cuaca serta terjadinya curah hujan mendorong peningkatan populasi nyamuk pembawa virus dengue. Selain itu, tingkat kepadatan penduduk dapat memudahkan penyebaran penyakit tular vektor seperti DBD.

Negara Indonesia sendiri merupakan negara yang tergolong padat penduduk dan memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Terjadinya pertambahan jumlah penduduk memberikan pengaruh terhadap pertambahan jumlah hunian serta bangunan yang ada di Indonesia. 

Oleh sebab itu, negara Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang tergolong memiliki beban kasus DBD tertinggi. Kasus DBD di Indonesia telah tersebar di berbagai daerah, salah satunya ialah Daerah Istimewa Yogyakarta yang berada di Pulau Jawa.

Sejak awal tahun 2020 hingga 4 April 2020, Kementerian Kesehatan Indonesia telah mencatat jumlah kasus DBD di seluruh Indonesia mencapai 39.876 kasus dengan angka kematian 254 jiwa. 

Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sendiri, pada dua bulan pertama di tahun 2020 Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta telah mencatat 1.032 kasus DBD terjadi di DIY. Bandingkan dengan jumlah kasus dan kematian yang diakibatkan oleh Covid-19. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun